“Peran Pancasila Dalam Memperkokoh NKRI”
Pertahanan Pada Era Society 5.0
Perkembangan teknologi pada era globalisasi bukan lagi menjadi hal yang tabuh pada zaman ini. Arus perkembangan yang cukup pesat dan berdampak pada perubahan segala aspek kehidupan manusia. Saat ini, perkembangan teknologi sudah memasuki era society 5.0 yang merupakan lanjutan dari era industri 4.0. Jendela komunikasi dan informasi semakin luas dan terbuka dalam skala global dan tidak bisa dipungkiri perubahan budaya dan perilaku menjadi hal dasar yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya di Indonesia yang sangat mempengaruhi nilai-nilai Pancasila.
Sekilas mengenai Era society 5.0, era ini adalah era yang dimulai pertama kali oleh pemerintah jepang dengan sebuah ide baru, yaitu masyarakat dititik pusatkan pada manusia (human-centered) yang berdasarkan pada adat budaya masyarakat di era revolusi 4.0. Atas hal tersebut penanaman peran nilai Pancasila pada setiap masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Bangsa Indonesia sangat berperan penting dalam menentukan arah kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila harus tetap diamalkan sebagai arah dan dasar pedoman hidup. Keberadaan Pancasila tidak cukup dipandang hanya sebatas simbolis saja, namun keberadaannya merupakan acuan pengetahuan yang harus diserap oleh masyarakat.
Melalui hal tersebut, maka Pancasila dapat berperan dalam menangkal dampak negatif dari berbagai informasi, komunikasi, budaya maupun isu yang menyimpang yang berpotensi mempengaruhi secara negatif pada masyarakat sehingga dapat menghapus jati diri bangsa Indonesia itu sendiri.
Tantangan Era Society 5.0 dan Pertahanan Nilai Pancasila
Digitalisasi yang semakin berkembang dan membawa arus dengan cepat hingga munculnya era society 5.0 merupakan tantangan sendiri yang harus kita hadapi. Tidak bisa dipungkiri, kecanggihan teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari. Namun, teknologi juga bisa membawa dampak negatif jika digunakan tidak secara bijaksana atau dengan cara yang salah.
Semakin luasnya akses dan masuknya jejaring akses dunia yang cepat tentu akan membawa masuknya budaya, pandangan serta pembawaan etika moral yang berpengaruh kepada cara hidup masyarakat dan hilangnya rasa kesatuan. Misalnya, kurangnya toleransi antar masyarakat yang hanya melihat sesuatu dari sosial media, munculnya sikap prejudis, etnosentrisme dan diskriminasi yang dapat memecah rasa persatuan.