Setiap tahun sekolah membuat program kerja yang ada akan dibahas dan disahkan dalam Raker (Rapat Kerja) Guru dan Karyawan. Beberapa hal yang terkait yang dibahas antara lain nama kegiatan, lokasi kegiatan, waktu (tanggal, bulan, dan tahun) kegiatan, siapa saja peserta kegiatan, dan anggaran kegiatan.
Tentu saja setelah disahkan dalam Raker, semua program tersebut disosialisasikan pada wali murid dalam sebuah rapat wali murid di awal tahun ajaran baru. Bahkan biasanya kegiatan dalam satu tahun tersebut dibukukan dan dibagikan pada setiap wali murid.
Dalan hal ini, wali murid diharapkan mendukung segala kegiatan tersebut. Bahkan pihak sekolah seyogyanya melibatkan komite atau ikwan (ikatan wali murid) untuk penyelenggaraan program kerja tersebut.
Menjelang salah satu kegiatan akan dilaksanakan, biasanya akan diadakan rapat untuk pembentukan panitia mulai dari penanggung jawab sampai pada sie yang dibutuhkan.
Di saat itu pihak sekolah benar-benar mulai memikirkan secara detail mulai dari pos-pos anggaran dan susunan acara mulai awal sampai berakhir acara. Tidak menutup kemungkinan kegiatan yang sudah disahkan dalam acara Raker Guru dan karyawan akan ditunda atau bahkan diubah kegiatannya.
Sebut saja salah satu contoh pihak sekolah membuat program kegiatan study tour ke Gunung Bromo untuk KTS (Kegiatan Tengah Semester). Namun menjelang kegiatan akan dilakukan, ternyata ada warning dari BMKG abu vulkanik Gunung Bromo.
Dalam situasi semacam ini tentu pihak sekolah akan sangat berpikir berkali lipat untuk melanjutkan kegiatan yang sudah direncanakan dari awal tahun ajaran.
Saya rasa saat ini sangat banyak "wali murid zaman now" yang tak takut kritisi segala hal terkait dengan kebijakan sekolah atau kegiatan-kegiatan yang dirasa merugikan mereka.
Kasus yang menimpa siswa SMPN 1 Turi Sleman, saya rasa musibah yang semestinya bisa dihindari jika saja pihak sekolah benar-benar mempertimbangkan pelaksanaan program tersebut dengan melihat kondisi cuaca dan lokasi yang dipilih. Memutuskan kegiatan tetap dilaksanakan adalah tindakan yang sangat fatal.
Semoga kejadian ini bisa menjadi refleksi pihak sekolah untuk tetap memikirkan keamanan bagi siswa dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar yang mereka lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H