Lihat ke Halaman Asli

kamilaa.

belum bekerja

Kajian Filologis Manuskrip Awamil fi Nahwi

Diperbarui: 8 Juni 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kediaman ustadz Nanal Ainal Fauz S.pd. di Zawiyah hufadz pondok pesantren Manbaus Sa'adah, Bermi, Gembong, Pati (Dok. pribadi)

 

Muhammad Faiq Zainul Umar/Allifta Zulfana Kamila Shifa/Ninuk Sheilvyana

Manuskrip Kitab Awamil Fi Nahwi

Naskah Kuno (Manuskrip) merupakan bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Beragam bentuk dan wujud naskah kuno dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, naskah kuno didefinisikan sebagai dokumen tertulis yang tidak dicetak atau diperbanyak dengan cara lain, baik di dalam maupun di luar negeri, yang berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Tulisan ini akan meneliti manuskrip kitab tafsir Awamil Fi annahwi dan keterkaitannya dengan al Qur'an.


•Deskripsi Naskah
Sebuah manuskrip Awamil Fi An Nahwi ditemukan dipondok pesantren Manbaus Sa'adah, didaerah Bermi Gembong kabupaten Pati. kitab ini karya dari ulama terkenal yaitu Syekh Abdul Qahir Al Jurjani.

Manuskrip ini belum diketahui pasti kapan penyalin menulis ulang kitab Awamil Fi an Nahwi tersebut, dan juga belum diketahui secara pasti penyalinnya akan tetapi kitab ini tergabung menjadi satu jilid dengan kitab manuskrip matan jurumiyah sehingga ada kemungkinan bahwa manuskrip ini juga disalin oleh Muhammad  Imam Maqduri bin shulhah didaerah Sale Sedan Rembang.  

Manuskrip ini merupakan salinan yang menggunakan dua bahasa, yakni bahasa Arab untuk teks utamanya dan bahasa Jawa Pegon dengan aksara Arab untuk artinya. Teks Arab menggunakan gaya tulisan Naskhi, sementara tulisan Pegonnya menggunakan gaya riqhi. Manuskrip ini ditulis di atas kertas lokal dengan tinta hitam. Manuskrip ini dijilid dengan tali benang pada tiga titik, menggunakan kertas berukuran 21 cm x 14,8 cm dengan jumlah 40 halaman. Kondisi fisik manuskrip ini masih terlihat baik dan dapat dibaca dengan jelas. Manuskrip saat ini berada di kediaman ustadz Nanal Ainal fauz S.pd. di zawiyah hufadz  pondok pesantren Manbaus Sa'adah Bermi gembong Pati beliau mendapatkan manuskrip ini dengan cara membeli dari forum jual beli manuskrip.

•Identifikasi isi
Isi dari manuskrip tersebut yaitu diantaranya membahas tentang amil. Berdasarkan apa yang ditulis oleh syekh imam Abdul Qahir bin Abdurrahman Al Jurjani ada 100 amil. Dan seluruh amil ini secara umum terbagi menjadi 2 kelompok yaitu lafdziyah dan ma’nawiyah. Kemudian lafdziyah terbagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu Sama’iyah (yakni amil sama’i yang tidak bisa dibuat sendiri) dan qiyasiyyah (amil qiyasi yang bisa dibuat sendiri). Yang termasuk dalam amil sama’i ada 91 amil, dan yang termasuk amail qiyasi ada 7 amil, sedangkan amil ma’nawi hanya ada dua saja, maka totalnya ada 100 amil.

•Analisis terhadap ayat Al Qur'an
Keterkaitan antara kitab Awamil fi an Nahwi terhadap tafsir ayat al qur'an yang terdapat dalam bab كان dan saudara saudaranya mempunyai amal merofa'kan mubtada sebagai isimnya كان  dan menasabkan خبر . Contoh :

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline