Lembagai Kajian Keagamaan Universitas Pamulang (LKK-Unpam) menggelar Seminar Nasional Keagamaan yang bertajuk Harmonisasi Agama dan Pendidikan Menuju Generasi Emas Tahun 2024 pada Kamis (12/12/2024) di Auditorium H. Darsono Kampus Viktor Unpam.
Seminar ini digelar menjadi bagian dari visi Universitas sebagai kampus yang humanis dan religius dan membentuk karakter mahasiswa yang beriman dan berakhlak mulia yang memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan.
Adapun narasumber yang menjadi Seminar Nasional keagamaan kali ini adalah Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag Guru Besar Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ustaz Syam El Marusy, Pendakwah dan Pengisi Program Acara Islam itu Indah di Trans TV.
Dalam pemaparannya, Prof. Armai menjelaskan tentang konektivitas agama dan pendidikan dalam mewujudkan generasi emas tahun 2045. Menurutnya, agama dan pendidikan tidak dapat dipisah. Agama itu dari Allah, bukan dari hasil perenungan manusia.
Menurut Prof. Armai, kebenaran itu ada empat. Kebenaran agama, filsafat, ilmiah dan estetik. Diantara kebenaran-kebenaran itu, kebenaran agama adalah kebenaran yang bersifat mutlak.
"Kebenaran agama merupakan kebenaran yang mutlak dari Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa. Sedangkan kebenaran filsafat hasil pemikiran mendalam dari pada filsuf, kebenaran ilmiah dari proses penelitian, eksperimen, uji coba, terhadap sesuatu, sedangkan kebenaran estetik bersifat indah atau buruk. Misalnya, hasil penelitian itu indah atau buruk. Dari semua kebenaran itu, yang kita pegang adalah kebenaran agama," ungkapnya.
Kebenaran filsafat, ilmiah dan estetik mempunyai kebenaran yang berbeda-beda dari setiap negara. Sedangkan kebenaran agama mutlak dan terintegrasi dengan seluruh ilmu pengetahuan, karena sumber satu dari Allah SWT.
Jadi, agama dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Pendidikan ada yang bercirikan umum, bercirikan agama, dan murni agama. "Semua lembaga pendidikan wajib untuk mengajarkan agama. Jika ada pendidikan tanpa agama maka akan menyalahi aturan," lanjutnya.
Tujuan pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi insan yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan seterusnya.