"Silaturahmi bukan hanya di dunia, tapi juga bagi yang sudah meninggal dunia, ," ujar Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al-Munawar, M.A. Seorang guru besar dalam bidang Tafsir Hadis, Ushul Fikih, Filsafat Hukum Islam dan Sosiologi dan Menteri agama RI ke-21 ketika menyampaikan Haul ke-2 untuk mengenang sosok almarhum DR. (H.C) Drs. H. Darsono " Sang Pengabdi Tiada Henti" pada Kamis (05/12/2024) di Masjid Darul Ulum Unpam Viktor.
Kegiatan dimulai dengan Khotmul Qur'an bil Hildzi, pembacaan surat Yasin dan tahlil serta do'a. Turut hadir Ketua Yayasan Sasmita Jaya Dr. Pranoto, S.E., M.M, dosen dan staf Universitas Pamulang.
Di dalam ceramahnya, Said Aqil Husin Al-Munawar menyampaikan tentang 5 kehidupan. "Pertama, manusia akan menjalani kehidupan di alam arwah. Ke-dua, di alam janin. Ke-tiga, di alam dunia. Ke-empat di alam barzah. Terakhir, di alam yang nan abadi yaitu kehidupan akhirat," ucapnya.
Manusia sudah melewati alam arwah dan alam janin. Di alam dunia akan menentukkan alam barzah dan alam akhirat."Kalau kita baik di kehidupan dunia, maka kita akan selamat di kehidupan selanjutnya, Namun, jika sebaliknya, kita akan mendapat kesengsaraan. Dunia itu tempat menanam, akhirat tempat menuai," lanjutnya.
Setiap amal Bani Adam akan terputus kecuali 3 hal yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang menda'akan kedua orang tuanya. "Di dalam hadits Imam Muslim, ada hadits yang jarang disampaikan, bukan hanya 3 tapi ada 7 yaitu ilmu yang bermanfaat, Alquran yang diwaqafkan, anak yang saleh, masjid yang dibangun, rumah singgah yang dibangun, irigasi yang dibuat dan pohon yang ditanam," ungkapnya.
Almarhum H. Darsono sangat mencintai ilmu. Tafsiran dalam surat al-Qalam ayat 4 bahwa nabi mempunyai budi pekerti yang luar biasa. Tafsir para ulama bahwa akhlak nabi yaitu ilmu dan kesabaran. Orang yang hidup modalnya adalah ilmu pengetahuan. "Ibnu Asakir yang hidup pada tahun 571 H mengatakan bahwa ilmu menjadi kunci kesuksesan di dunia dan di akhirat," jelasnya.
Jadi, Nabi ingin umatnya tidak bodoh, oleh sebab itu Almarhum H. Darsono melakukan hal demikian agar anak negeri mendapat pendidikan. "Setiap guru atau dosen yang mengajarkan 1 huruf, dan kemudian dikembangkan. Orang yang peduli dengan ilmu pengetahuan seperti mempunyai budi pekerti dan akhlak yang baik. Oleh sebb itu, seorang pengajar ilmunya jangan mandek, harus terus belajar, membaca, menulis, mengikuti seminar," katanya.
Menuntut ilmu itu tidak pernah selesai. Oleh sebab itu jangan mandek dalam ilmu pengetahuan. "Pengajar harus baca, menulis buku, jangan berhenti belajar," tutupnya.
Penulis : Deni Darmawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI