Sudahlah, hari ini tidak ada foto.
Sudah beberapa hari ini tidak ada post sama sekali maupun comment karena sebenarnya aku juga tidak berharap. Kupikir ini hanya sebagai buku harian keduaku. :D
Hari ini, tepat 22 September 2011, kakak sepupu memintaku untuk menemaninya ke bandara, menjemput ibunya yang bertempat tinggal di Medan.
Jam 4.50 pm sudah sampai, lalu kami berdiri di terminal 1b menunggu -mamak tua- begitu panggilannya.
Ada banyak hal yang kuperhatikan.
- Kulihat dituliskan bahwa yang merokok di tempat itu di denda 50 juta rupiah atau penjara 3 (TIGA) bulan, ternyata itu hanya ancaman biasa saja, sangat biasa bagiku, nyatanya kutemukan masih banyak yang merokok bebas, aku tak berani menegornya, memang mentalku hanya setitik debu hingga tak berani mengusir apalagi melihatnya, yang kulakukan hanya pergi menjauh dan mencibir.
- Kulihat beberapa orang bule yang tinggi tinggi, ganteng, cantik, sedikit iri dengan kulit mereka yang kudambakan. Bukan putih tapi halus karena pada dasarnya aku sudah putih, begitu menurutku.
- Ada anak kecil, orang cina, imut, tapi bapaknya hitam, bukan orang cina, mungkin istrinya cina, atau itu keponakannya, aku tidak peduli. Yang ingin kuberitahukan, anak kecil itu mengenakan dress imut warna hitam -pink, dengan ransel pink yang kecil. Dari depan ia sangat cantik, tapi setelah ia memutar badannya membelakangiku, kulihat kedua pantatnya yang imut dengan kolor putih -pink. Aku berpikir jika seandainya aku yang seperti itu. A P A . K A T A . D U N I A ?
- Ketika menunggu, di depan pintu otomatis, ada kucing betina habis melahirkan berjalan lenjeh memamerkan teteknya yang banyak dan gede juga sepertinya baru diisap sama bayi -bayinya. Sudahlah, aku tidak perlu berbicara sopan, ini yang ada dipikiranku. Seolah kucing itu berkata sambil menundukkan kepalanya "Hey, Hey, try my milk !" Lalu aku berteriak "Oh my ......"
- Ada bapak -bapak tua memarahi sambil menunjuk-nunjuk OB - si petugas pengangkut barang - . Begini "Sudah satu jam saya tungguin diparkiran, nyatanya disini?!" Pak tua itu marah -marah, semua pengunjung kaget. Lalu si OB "Loh, tadi bapak nyuruh nunggu disini." Jawab pak tua "Saya bilang disana!!" . Ya ampun, no comment buat ini, yang bisa kulakukan hanya bisa merasakan perasaan si OB yang tidak bersalah bagiku karena dari dua jam yang lalu aku berdiri disini, si OB itu baru berdiri lima menit tepat di depan pintu keluar otomatis.
- Setahu banyak orang - semua pengunjung disampingku, bahkan supir rumah, tahu betul kalau terminal 1 B itu adalah terminal kedatangan (arrivals) dari Medan. Nah, aku dan sepupuku menunggu hingga 2 jam lebih dan ternyata belum muncul padahal -mamak tua - sudah ditelepon dan katanya sudah turun dari pesawat. Ternyata eh ternyata, mamak tua sudah berada di terminal 1 A... ..
- What the ?!! Ternyata eh ternyata, bukan cuma kami yang mengalami kejadian ini. Banyak penjemput yang menunggu di terminal 1 B tapi nyatanya sipendatang keluar di 1 A..
Pulang dan sampai rumah jam 07.35 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H