Lihat ke Halaman Asli

Ibarat Senapan Tanpa Peluru, AEC 2015

Diperbarui: 30 Oktober 2015   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya    : Alluuw…. Gaes, Gaes!!!! Nanya dong, gimana pendapat kalian soal rencana Indonesia ikutan Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community)?

Teman 1: Apaan tuh?

Teman 2: Gak tau lis~

Teman 3: Materi kuliah ye?

Teman 4: Krikk…

Teman 5: Krikk-krikk…

Teman 6: Krikk-krikk-krikk…

Saya       : @#$%^&*(@,@)~


         Sekitar 2014 awal ketika saya masih duduk di smester satu, pertanyaan di atas benar-benar saya kirim ke grup chat di salah satu media sosial beranggotakan puluhan hingga ratusan orang teman seangkatan saat sekolah dulu. Saat ini sebagian dari mereka masih melanjutkan peendidikan di jenjang universitas, sebagian lainnya memilih bekerja, ada juga yang sudah menikah dan hidup sebagai ibu umah tangga. Saat itu saya baru mengenal term AEC dari salah satu mata kuliah di kampus dan excitement menghadapi AEC 2015 membuat saya penasaran bagaimana pendapat teman-teman saya mengenai agenda ini. Maka terkirimlah chat tersebut di ruang obrolan, akan tetapi respon yang saya dapatkan jauh dari ekspektasi. Maka saya mengubah format pertanyaan ke dalam bentuk survey sederhana:

 

“Tahukah anda apa itu Asean Economic Community? Sejauh manakah anda mengetahui progress dari rencana ini serta konsekuensi dari pembentukan AEC?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline