Indonesia bersama negara-negara lain di ASEAN sedang menghadapi arus globalisasi dalam lingkup Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak akhir tahun 2015. Kompetisi sumber daya manusia berlangsung semakin ketat di segala bidang termasuk pendidikan. Oleh karena itu peran sekolah adalah membekali siswa-siswi guna mempersiapkan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki daya saing di pasar global, salah satunya melalui ICT (information communication technology) literacy. Keterampilan ICT merupakan keterampilan mengakses informasi menggunakan perangkat teknologi dalam jaringan media massa cyber yang saat ini berkembang luar biasa cepat serta memanfaatkan teknologi dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Menyadari kontribusi sekolah yang strategis dalam membekali siswa-siswi sebelum terjun ke jenjang pendidikan tinggi serta dunia kerja yang sesungguhnya maka kemendikbud bekerjasama dengan salah satu BUMN besar yaitu PT Telkom Indonesia mengadakan pelatihan bagi guru-guru untuk mempertajam keterampilan ICT literacy guna peningkatan kualitas pembelajaran. Kegiatan ini dinamakan IDL (Indonesia Digital Learning) yang diadakan di 8 kota besar di Indonesia antara lain Jakarta. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta dilaksanakan pada tanggal 3-4 Mei 2016 bertempat di hotel Luwansa Hotel Kuningan Jakarta Selatan. Kebetulan saat itu, saya adalah satu-satunya peserta yang berasal dari propinsi Jambi.
Elizabeth bersama para peserta IDL Jakarta 2016
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini berjalan sangat efektif. Pada hari pertama setelah acara pembukaan oleh Ketua PGRI Ibu Unifah, Wakil Dirjendikdasmen Ibu Elvira, Ketua Panitia dari PT TELKOM INDONESIA (Dirjen PT TELKOM), para peserta yang terdiri dari guru-guru baik jenjang SD, SMP,SMA/SMK baik negeri atau swasta dari seluruh Indonesia sudah langsung mengikuti seminar dari nara sumber yaitu guru besar ilmu komputer ABFI Institute Perbanas Bapak Richardus Eko Indrajit. Inti materi yang disampaikan adalah bahwa standar kompetensi lulusan salah satunya harusnya adalah paham e-literacy. Oleh karena itu saat ini ICT harus masuk ke sekolah secara implisit. Pembelajaran berbasis ICT adalah kebutuhan pendidikan saat ini. Pembelajaran digital dapat dilihat dari berbagai perspektif. Guru bukan satu-satunya sumber belajar melainkan partner bersama media digital sebagai sumber belajar. Pada sesi berikutnya dan hari kedua para peserta langsung berlatih menggunakan berbagai software untuk keperluan pembelajaran dengan dipandu para tutor dari Microsoft Indonesia yaitu Bapak Andri Pradana, Bapak Budi Setiyono, Bapak Taufik Kamal, dan Bapak Edi Tomas.
Pada hari ke-2, saya terpilih dalam 20 orang peserta dengan kriteria yang tercepat mengumpulkan quiz dan menyelesaikan tugas. Peserta terpilih akan mengikuti kegiatan audiensi dengan Bapak Mendikbud dan Menteri BUMN di gedung Multimedia milik PT Telkom Indonesia. Acara berlangsung dengan tujuan peluncuran PADI (pustaka digital) dan temu wicara antar pemerintahan di 4 pulau sekaligus melaui video conference. Indonesia yang saat ini kemampuan literasi membacanya masih berada pada posisi 69 dari 76 negara dari hasil PISA 2015, (http://www.harianjogja.com) perlu ditingkatkan dan diasah kebiasaan membacanya melalui pustaka digital gratis yang bisa diakses melalui smart phone dan ditargetkan pada tahun mendatang sudah mencapai 1000 e books yang gratis dibaca masyarakat.
Elizabeth bersama 20 peserta yang mengikuti audiensi bersama Mendikbud dan Menteri BUMN.
Elizabeth bersama para peserta di Gedung Multimedia PT Telkom Indonesia Jakarta
Setelah acara selesai di gedung Multimedia, pada hari ke-2 itu sebelum acara penutupan, saya bersama 4 orang terpilih menjadi yang mewakili seluruh peserta untuk wisuda sebagai simbol selesainya kegiatan IDL 2016.
Elizabeth Bersama dengan 4 peserta mewakili acara wisuda IDL 2016
Di samping pelatihan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis ICT, kegiatan IDL yang diagendakan setiap tahun ini juga mengemban misi sebagai kegiatan pembekalan bagi para peserta kompetisi IDL yaitu pengalaman pembelajaran berbasis ICT yang dibuat dalam video dan diupload ke youtube. Akhirnya kegiatan IDL bukan satu-satunya wahana belajar karena guru perlu terus belajar dan mencari berbagai sumber belajar dan kegiatan dari mana saja. Belajar memang tak pernah usai demi kemajuan anak bangsa. Sampai jumpa pada IDL 2017 mendatang. IDL adalah wujud kontribusi BUMN bagi peningkatkan kualitas guru menghadapi arus globalisasi berdimensi IT.