Pengertian era global bukan hanya mengubah paradigma berpikir namun lebih kepada fakta yang mendorong umat manusia untuk beranjak dari cara hidup dengan wawasan lama menuju gaya hidup mendunia (global) yang sedang berlangsung saat itu tanpa batasan teritorial maupun kebijakan tertentu.
Era global, salah satunya dibuktikan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015. Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN bersepakat membentuk MEA yang bertujuan mempermudah transaksi penjualan baik komoditas barang maupun jasa antar negara ASEAN dan menarik minat investor asing yang dampaknya menambah persaingan tenaga kerja semakin ketat. Persaingan dalam semua sektor termasuk sektor pendidikansebagai industri hulu hingga hilir harus mampu mencetak outcome pendidikan yang siap bersaing di pasar global. Disini peran guru menjadi vital terkait peran sertanya dalam kontribusipencapaian tujuan pendidikan nasional. Keadaan ini memerlukan SDM guruyang kompetensinya diharapkan cukup memadai di segala era yang sedangberlangsung. Artinya guru perlu terusbelajar. Belajar sepanjang hayat. Apakah bukti untuk hal ini?
Cognitive Flexibility - Era Guru Pembelajar
Guru pembelajar bukanlah hanya pada sebutan guru-guru yang perlu belajar kembali untuk meningkatkan kompetensi keilmuan hasil UKGnya namun istilah ini saya dapatkan dari sebuah situs world economic forum, kemudian saya implikasikan dalam tulisan ini. Dalam suatu sumber ditulis bahwa:
Cognitive flexibility is the human ability to adapt the cognitive processing
strategies to face new and unexpected
conditions in the environment (Cañas,
Quesada, Antolí and Fajardo, 2003)
Saya memanfaatkan media sosial facebook bukan sekedar berteman namun juga mencari informasi terbaru, akurat, dan on going guna memperkaya konten keilmuan saya untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Suatu saat saya membaca dari sebuah situs world economic forum yang mempublish 10 kompetensi global saat ini yang bakal digunakan oleh manusia untuk bersaing dalam dunia kerja tahun 2020 mendatang yaitu keterampilan: cognitive flexibility, service orientation, judgement decision making, emotional intelligent, negotiation, coordination with others, creativity, critical thinking, people management, complex problem solving. Salah satu yang barusan disebut yaitu cognitive flexibility, inilah yang saya maksud sebagai guru adalah pembelajar. Pembelajar seumur hidup, ketika era sedang bergeser, suka atau tidak suka, guru pun harus mulai mempersiapkan dirinya menyambut kedatangan era baru tersebut dengan mengasah kompetensinya untuk beradaptasi dengan kebutuhan dunia pendidikan saat itu. Bagaimana guru mempersiapkan diri dalam rangka kebutuhan belajar yang terus menerus?