Lihat ke Halaman Asli

Kajian Sistem Pendidikan Singapura

Diperbarui: 4 April 2017   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kajian Sistem Pendidikan Singapura

Evi Dihanti

Widyaiswara Madya

Abstract

Education not only be important in the life of every citizen individually, but collectively it is also important in the context of the life of the nation. Singapura countries in Southeast Asia that have been deemed to have a good quality of education. The evidence drawn from the approximately 80 thousand foreign students and the entry of the National University of Singapore (NUS) and Nanyang Technological University (NTU) in the rank (in order) 30 and 77 (2008). At the same time, no single university in Indonesia is ranked 200 large. Development of education in Singapore were conducted to bring faculty from abroad, recruiting outstanding students in other countries, complete facilities and infrastructure (particularly information technology and laboratory), and support political and economic conditions are stable. Issues of higher education in Singapore is the lack of courage to criticize the student government system that is less appreciated criticism.

A.Pendahuluan

Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam dinamika kehidupan suatu bangsa. Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah agen pembangunan dan agen perubahan. Tanpa pendidikan, tidak akan ada pembangunan, yang berarti tidak akan ada perubahan. Majunya pendidikan akan menunjukkan kemajuan suatu bangsa, begitu pula mundurnya pendidikan akan menjerumuskan bangsa kepada kebodohan dan kemiskinan.

Kita lihat bahwa negara-negara maju, seperti negara-negara Eropa Barat, Jepang, atau Amerika Serikat, sangat kentara bahwa kemajuan mereka disokong oleh kemajuannya di bidang pendidikan. Sebaliknya, beberapa negara terbelakang di Asia atau Afrika, juga dapat dilihat dari rendahnya kualitas pendidikan di negara-negara tersebut. Begitu pula kondisi negara-negara berkembang, dinamika masyaraktnya dapat dilihat dari kualitas pendidikannya yang sedang berusaha bangkit agar sejajar dengan negara-negara maju.

Demikianlah, pembangunan yang kita lihat di sekitar kita saat ini adalah salah satu buah yang kita petik dari apa yang dinamakan pendidikan. Kualitas bangsa kita saat ini lahir dari kualitas pendidikan kita di masa lalu. Kalau begitu, dapat kita garis bawahi bahwa pendidikan tidak hanya menjadi penting dalam kehidupan setiap warga negara secara individu, tetapi penting pula secara kolektif dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Memajukan pendidikan berarti sama dengan memajukan martabat bangsa agar sejajar dengan negara-negara maju lainnya.

Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada sistem pendidikan suatu negara. Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis mencoba menguraikan menguraikan kondisi pendidikan di dunia saat ini sebagai bahan perbandingan dengan kondisi pendidikan di tanah air.

Salah satu negara tetangga kita yang dianggap memiliki kualitas pendidikan yang cukup baik adalah Singapura. Jumlah mahasiswa dan pelajar asing yang belajar di negara jiran itu, saat ini mencapai sekitar 80 ribu orang, bisa dibilang, sudah menjadi indikator kemajuan ekonominya. Ada yang memperkirakan, hanya dari sektor pendidikan saja, setiap tahunnya Pemerintah Singapura mendapatkan pemasukan sekitar Rp 4 triliun. Tak heran, Singapura begitu gencar berpromosi ke mancanegara lewat lembaga Singapura Education Service Centre (SESC).

Selain itu, lembaga pendidikan tinggi di negara yang tergolong kecil mungil ini telah diakui dunia. Lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia (THE-QS WORLD UNIVERSITY RANKINGS 2008) menempatkan dua perguruan tinggi Singapura, yaitu National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) pada peringkat (secara berurut) 30 dan 77. Di saat yang sama, tidak ada perguruan tinggi Indonesia yang bahkan masuk peringkat 200 besar sekalipun.

Makalah sederhana ini disusun untuk mengetahui sistem pendidikan di Singapura secara lebih mendalam. Sistem informasinya disusun berdasarkan kajian pustaka dari berbagai sumber yang relevan. Mengingat terbatasnya infomasi yang penyusun peroleh, makalah ini masih perlu sumbangan dan saran pemikiran pembaca untuk melengkapinya, terutama dari dosen pembina mata kuliah Perbandingan Sistem Pendidikan. Namun demikian penulis telah berusaha untuk menyajikan makalah ini semaksimal mungkin sehingga diharapkan dapat menambah informasi terkait perbandingan sistem pendidikan dunia dewasa ini.

B.Fokus Pembahasan

Pembahasan makalah ini difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut:

a.Gambaran sejarah berdirinya negara Singapura

b.Gambaran ideologi dan filsafat pendidikan Singapura

c.Gambaran sistem pendidikan Singapura

d.Perbandingan sistem pendidikan Singapura dengan negara lain

e.Isu-isu pendidikan Singapura terkini

C.Manfaat

Manfaat pembahasan situasi pendidikan dunia dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a.Penulis mampu memahami sejarah berdirinya negara Singapura.

b.Penulis mampu memahami ideologi dan filsafat pendidikan Singapura

c.Penulis mampu memahami sistem pendidikan Singapura

d.Penulis mampu membandingkan sistem pendidikan Singapura dengan negara lain.

e.Penulis mampu memahami isu-isu pendidikan Singapura.

D.Sejarah Singapura

Singapura, secara resmi bernama Republik Singapura, adalah sebuah negara kota yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaysia, sejauh 137 kilometer utara khatulistiwa, di selatan negara bagian Johor Malaysia dan di sebelah utara Kepulauan Riau di Indonesia. Di 710,2 km2, Singapura adalah sebuah microstate dan negara terkecil di Asia Tenggara. Negara ini secara substansi lebih besar dari Monako dan Vatikan City.

Sebelum permukiman Eropa, pulau yang kini dikenal sebagai Singapura adalah tempat dari sebuah desa nelayan Melayu di mulut sungai Singapura. Beberapa ratus orang pribumi dengan sebutan Orang Laut juga tinggal di sepanjang pantai di dekatnya. Pada tahun 1819, British East India Company, yang dipimpin oleh Sir Stamford Raffles, mendirikan pos perdagangan di pulau itu, yang digunakan sebagai pelabuhan rempah-rempah di sepanjang rute. Singapura menjadi salah satu pusat perdagangan dan militer paling penting bagi Kerajaan Inggris, dan penghubung kekuasaan Inggris di Asia Tenggara.

Selama Perang Dunia Kedua, Singapura diduduki oleh Jepang. Singapura kembali ke pemerintahan Inggris pada tahun 1945, segera setelah perang usai. Delapan belas tahun kemudian, pada tahun 1963, Singapura telah mencapai kemerdekaan dari Britania, dan kemudian bergabung dengan Malaya, Sabah, dan Sarawak untuk membentuk Malaysia. Namun, penggabungan ini tidak berhasil, dan kurang dari dua tahun kemudian, ia memisahkan diri dari federasi dan menjadi republik merdeka pada tanggal 9 Agustus 1965. Kemudian Singapura masuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 21 September tahun itu.

Sejak kemerdekaan, standar hidup penduduk Singapura telah meningkat secara dramatis. Investasi asing telah membuat perekonomian difokuskan pada industri, Pendidikan, dan perencanaan kota. Singapura adalah negara terkaya ke-5 di dunia dalam hal PDB per kapita. Pada bulan Januari 2009, cadangan dollar sebanyak US $ 170.3 miliar.

Pada tahun 2009, Economist Intelligence Unit mendudukkan Singapura pada peringkat kesepuluh kota paling mahal di dunia-ketiga di Asia, setelah Tokyo dan Osaka. Cost of Living Survey, oleh perusahaan konsultan Mercer, memberi peringkat kesepuluh sebagai kota paling mahal untuk hidup bagi ekspatriat.

Penduduk Singapura termasuk non-penduduk adalah sekitar 4.99 juta. Singapura sangat kosmopolitan dan beragam dengan orang-orang Cina membentuk etnis mayoritas dengan populasi besar Melayu, India dan etnis lain. Inggris, Melayu, Tamil, dan Cina merupakan bahasa resmi.

Singapura adalah republik parlementer, dan Konstitusi Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik nasional. People's Action Party (PAP) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kontrol parlemen dalam setiap pemilihan sejak pemerintahan sendiri pada 1959.

Singapura adalah sebuah demokrasi parlementer dengan sistem pemerintahan Westminster unikameral. Sebagian besar kekuasaan terletak di eksekutif dengan kabinet dipimpin oleh perdana menteri, saat ini adalah Mr Lee Hsien Loong. Presiden Singapura, secara historis hanya sebagai lambang negara, namun diberikan hak veto sejak tahun 1991 untuk beberapa keputusan penting seperti penggunaan cadangan nasional dan penunjukan posisi peradilan.

Pemilihan anggota parlemen di Singapura berbasis keberagaman untuk mewakili kelompok pemilih. Anggota parlemen terpilih bertindak sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah dengan memastikan bahwa kepentingan konstituen didengar. Parlemen yang sekarang memiliki 94 anggota yang terdiri dari 84 dipilih, dan sisanya ditunjuk.

PAP telah menjadi partai yang berkuasa di Singapura sejak pemerintahan Singapura berdiri. Terdapat beberapa partai oposisi di Singapura, yang paling menonjol adalah Partai Buruh Singapura, Partai Demokrat Singapura (SDP) dan Aliansi Demokratik Singapura (SDA). Economist Intelligence Unit menggambarkan Singapura sebagai "hibrida rezim" percampuran antara sistem demokratis dengan elemen-elemen otoriter. PeringkatFreedom House negara ini diistilahkan sebagai "sebagian bebas". Walaupun pemilihan umum yang bebas dari penyimpangan dan kecurangan suara, PAP telah dikritik karena dianggap memanipulasi sistem politik melalui penggunaan sensor dan pencemaran nama baik terhadap politisi oposisi.

Singapura telah sukses menerapkan ekonomi pasar. Pemerintah-dunia usaha mendominasi berbagai sektor ekonomi lokal, seperti media, utilitas, dan transportasi umum. Singapura secara konsisten dinilai sebagai negara yang paling tidak korup di Asia dan di antara sepuluh di dunia yang paling bebas dari korupsi oleh Transparency International.

Meskipun undang-undang Singapura yang diwarisi dari hukum Inggris, dan menyertakan banyak elemen-elemen hukum umum Inggris, pemerintah juga memilih untuk tidak mengikuti beberapa elemen nilai-nilai demokrasi liberal. Tidak ada juri pengadilan dan ada hukum yang membatasi kebebasan berbicara yang dapat berkembang pada arah ketidakharmonisan di Singapura yang masyarakatnya multiras dan multiagama. Kegiatan kriminal sering dihukum dengan hukuman yang berat termasuk denda atau hukuman cambuk dan ada undang-undang yang memungkinkan hukuman mati di Singapura untuk pembunuhan tigat pertama dan perdagangan narkoba. Pemerintah Singapura berpendapat bahwa Singapura memiliki hak kedaulatan untuk menentukan sistem peradilan sendiri dan menerapkan apa yang dilihatnya sebagai hukuman yang tepat, termasuk hukuman mati untuk kejahatan yang paling serius.

Menurut statistik pemerintah, penduduk Singapura pada tahun 2009 adalah 4.99 juta. Bahasa Cina dituturkan oleh hamper 74,2% penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sedangkan Indo, Arab dan kelompok-kelompok lain dibentuk 3,2%.

Pada tahun 2006 angka kelahiran kasar hanya 10,1 per 1000, tingkat yang sangat rendah dikaitkan dengan kebijakan pengendalian kelahiran, dan angka kematian kasar juga salah satu yang terendah di dunia pada 4,3 per 1000. Pertumbuhan penduduk total adalah 4,4% dengan pertumbuhan penduduk Singapura 1,8%.

Singapura adalah Negara merdeka kedua paling padat penduduknya di dunia setelah Monako. Pada tahun 1957, penduduk Singapura adalah sekitar 1.45 juta, dengan tingkat kelahiran yang relatif tinggi. Menyadari negaranya memiliki sumber daya alam yang terbatas dan wilayahnya kecil, pemerintah memperkenalkan kebijakan pengendalian kelahiran pada akhir tahun 1960-an. Pada akhir 1990-an, penduduk tua, dengan lebih sedikit orang yang memasuki pasar kerja dan kekurangan pekerja terampil. Kemudian seiring dengan menurunnya tingkat kelahiran, pemerintah Singapura membuat pembalikan kebijakan yang dramatis. Pemerintah Singapura memperkenalkan sebuah skema "bonus bayi" pada tahun 2001 (disempurnakan pada bulan Agustus 2004) yang mendorong pasangan untuk memiliki anak lagi.

Pada tahun 2008, total tingkat kesuburan hanya 1,28 anak per perempuan, ke-3 terendah di dunia dan di bawah 2,10 yang diperlukan untuk menggantikan populasi. Pada tahun 2008, 39.826 bayi dilahirkan, dibandingkan dengan sekitar 37.600 pada tahun 2005. Jumlah ini, bagaimanapun, tidak cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mendorong orang asing untuk berimigrasi ke Singapura. Jumlah besar imigran ini telah membuat penduduk Singapura terus bertambah.

Singapura adalah sebuah negara multi-agama. Menurut Statistik Singapura, sekitar 51% dari penduduk Singapura (tidak termasuk sejumlah besar pengunjung dan pekerja migran) mempraktikkan ajaran Buddhisme dan Taoisme. Muslim merupakan 15% dari jumlah penduduk, di antaranya berasal dari ras Melayu, India Muslim, dan Cina Muslim. Sekitar 14%, sebagian besar merupakan ras Cina, Indo, dan India, menganut kekristenan- termasuk Katolik, Protestan dan denominasi lain.

Agama di Singapura

Agama

Persentase

Buddhisme

42.5%

Islam

14.9%

Tidak beragama

14.8%

Kekristenan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline