Lihat ke Halaman Asli

Slank: Musisi vs Kekuasaan

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PLUR adalah jargon Band yang sudah malang melintang selama 30 tahun di dunia musik tanah air. Slank yang digawangi oleh Kaka, Ridho, Abdee, Ivanka, dan juga Bim-bim melahirkan karya lagu yang kebanyakan bertemakan kritik sosial terhadap penguasa.

Memang Slank bukan yang pertama, Koes Plus & Iwan Fals telah lebih dulu melantunkan lagu-lagu "pedas" yang acap kali membuat panas telinga pemerintah. Sedikit mengupas tentang Koes Plus & Iwan Fals, kedua legenda musik tanah air ini telah acap kali mendapatkan ganjaran keras dari penguasa. Koes Plus vs Orde Lama sampai merasakan pengapnya terali besi di penjara Glodok, akibat melawan pemerintah yang saat itu melarang aliran musik gaya The Beatles. Sedangkan Iwan Fals Vs Orde Baru, Karya musisi legendaris ini banyak yang dicekal, dan banyak jadwal acara konser Iwan Fals yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap menimbulkan gejolak di masyarakat.

Bagaimana dengan Slank ? Slank tumbuh & berkarya di dua jaman yg berbeda. Orde Baru yang sudah menua pada saat Slank meneriakkan kritik sosialnya, tapi tetap saja beberapa lagu mereka kena cekal dan akhirnya urung diluncurkan ke pasaran. Memasuki Reformasi, Slank semakin kencang meneriakkan kritik mereka, ketika Perubahan yang diharapkan, tidak sesuai dengan cita-cita ketika reformasi bergulir. Walhasil Gebukan keras diterima oleh Kaka Cs, ketika mereka tidak mendapatkan izin untuk menggelar Konser, dengan alasan ketertiban.

Setelah asyik melakukan politik oposisi jalanan ala Slank, muncul fenomena yang mengejutkan ketika Slank menyatakan dukungannya kepada Calon Presiden Ir. H. Joko Widodo. Seperti yang telah dikemukakan secara gamblang di media baik cetak, visual, maupun digital bahwa telah terjalin kontrak politik antara Slank & Jokowi dengan tajuk "Revolusi Cinta" karena dianggap sejalan dengan visi-misi Jokowi "Revolusi Mental". Gejolak pun terjadi di tubuh akar rumput penggemar fanatik Slank bernama Slankers. Seperti yang sudah ditulis di kompasiana terdahulu ( http://m.kompasiana.com/post/read/661066/2/slank-manggung-4-jokowi-slankers-terbelah-banyak-yang-dukung-prabowo.html ) telah terjadi perpecahan di tubuh Slankers, banyak yang mendukung dan tidak sedikit pula yang mencaci. Pendukungan kepada keputusan politik Slank mendukung Jokowi, tidaklah mengherankan karena telah berkali-kali para personil Slank memberikan penjelasan. Bentuk dukungan politik ini diberikan Slank karena kesamaan visi & misi. Sedangkan yang kontra, menghujat transformasi Slank dari oposisi jalanan menjadi partisan bagi kekuasaan.

Ternyata menjadi partisan, Slank tidak sendirian. Konser hari ini (11/6/2014) di Parkir Timur Senayan Jakarta menampilkan begitu banyak suara dari para musisi untuk mendukung untuk Capres Jokowi. Slank bersama Ian Antono, Oppie Andaresta, KLA Project, /rif, Otong Koil, Glenn Fredly, Tompi, Sandy Sandoro, KilltheDJ, dan masih banyak musisi lainnya menyatukan visi & misi mereka tertuang di dalam Revolusi Harmoni.

7 poin Revolusi Harmoni :

1. Bersumpah tidak akan menggunakan kekerasan

2. Selalu Bekerja Keras, dengan cara yg benar dan menjauhi segala bentuk kecurangan

3. Bertekad membangun kesetaraan

4. Berbicara hanya untuk kebenaran

5. Selalu mengedepakankan dialog yg jujur, terbuka, dan bersahabat

6. menjaga & merawat alam dan lingkungan

7. meningkatkan potensi manusia untuk kepentingan Indonesia Sejahtera

ke 7 poin tersebut jelas menegaskan keperdulian Slank & teman2 sesama musisi, bukan untuk mereka sendiri, tetapi untuk seluruh fans mereka dan lebih luas lagi untuk rakyat Indonesia. Slank dkk menyerap aspirasi dari akar rumput untuk kemudian dimandatkan kepada Capres yg mereka anggap amanah untuk mengemban Revolusi Harmoni yg mereka deklarasikan hari ini.

Yang menjadi pertanyaan, apakah setelah dideklarasikannya Revolusi Harmoni, Slankers yang semula kontra akan berbalik arah menuju pendukungan pilihan politik Slank?

Untuk menjadi bahan pertimbangan, Slank dan seluruh rekan musisi yg mendukung Revolusi Harmoni telah mempertaruhkan seluruh hidup mereka untuk mendukung Jokowi.

Apabila Jokowi menang, apa yang mereka dapat? Jadi bagian kekuasaan? tentu TIDAK! mereka akan kembali menjadi musisi, menarik dukungan yang mereka berikan, mengambil sikap sebagai parlemen jalanan, dan memberikan kontrol sosial bagi kekuasaan (mengutip dari karya salah satu musisi pendukung, @killthedj #BersatuPaduCoblosNomor2 ).

Apa yang terjadi apabila Jokowi kalah dalam Pilpres nanti? Apakah Slank dan musisi pendukung Revolusi Harmoni, akan kembali dibungkam suara mereka? Dimatikan kretifitasnya? Dicekal di segala aspek industri musik? Ditutup bakul nasi mereka?

Sebuah perenungan bagi para Slankers yg kontra, apakah kalian tega 30 tahun sudah Slank berkarya, dan baru kali ini menentukan sikap politik, lalu kalian lawan begitu saja? Ingatkah romantisme kalian dengan Slank dengan semangat Peace, Love, Unity, and Respect ?

Mana Piss kalian? hilang??? karena membela capres sebelah? apakah kalian mau mengaum menentang pilihan politik Slank? mengutip judul lagu Slank jangan "Ketinggalan Jaman" -lah. di lagu itu Slank dgn tegas menentang gaya Feodal Londo pacar yg kampungan dan bersikap kuno. jadi buat para slankers yg kontra jangan jadi slankers yg ga nyambung krn mendukung gaya Fasis Orba. Jaga Piss kalian "unang marbadai" Piss selalu.

mana Love kalian pada Slank? Udh berpaling mencintai capres 1? Pilihan politik Slank kepada Jokowi, membuat kalian membenci Slank? Teringat pada sepenggal lirik lagu Slank "Seperti Para Koruptor" -Yang ku mau rasa sayangmu, Sesayang aku padamu.. Hidup sederhana, Gak punya apa-apa tapi banyak cinta- Cinta kalian pudar kepada Slank? karena pilihan politiknya? jawab sendiri!

Unity... Gara2 berbeda pilihan Capres, kalian mau dipecah kesatuannya? siapa yg senang kalau kalian bercerai berai? tentulah penguasa! tidak ada lagi kontrol sosial dari Slank & Slankersnya

Respect... Slank kehilangan respect dari slankers yg kontra? demi menyanjung capres yg tidak didukung oleh Slank? mana rasa persatuan kita? Bersatu kita teguh bercerai berai kita dimatikan!

Di akhir keprihatinan saya ini, saya menghimbau baik kepada para slankers yg masih kontra pada saat ini. mumpung pilpres masih 3 minggu ke depan, jadi masih ada waktu untuk merenung menggunakan Slankisme & PLUR kita para slankers... siapakah yang nanti kita pilih? pilihan Slank? ataukah emosional semu pribadi?

Salam2Jari

P.L.U.R

sumber : Wikipedia (Slank, Iwan Fals, Koes Plus), serta pengalaman pribadi sebagai seorang Slankers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline