Semakin mendekati perhelatan besar negeri ini, yakni pesta demokrasi yang semakin di depan mata banyak kejadian yang terjadi. Mulai dari yang lazim sampai kepada yang tidak lazim. Saling sikut dan saling tuding semakin hari semakin jadi menjadi. Saling tuduh dan menjatuhkan semakin ramai. KPK di tuduh tidak memiliki kredibilitas yang baik dalam menyelesaikan kasus korupsi yang terjadi di negeri pertiwi ini. presiden di tuduh tidak tegas dan pilih kasih dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Satu persatu partai politik besar yang ada di Indonesia mulai di korek-korek setiap kesalahan yang mereka lakukan. Mudah-mudahan ini tidak mempunyai maksud-maksud tertentu oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin mementingkan kepintingan golongan. Mudah-mudahan ini hanya bagian dari pendewasaan dari negara Indonseia yang akan beranjak dari negara berkembang ke negara yang maju.
Ada satu pertanyaan besar yang selalu mengahantui saya ketika melihat layar kaca dan membaca berita di berbagai surat kabar di negeri ini. Sebenarnya siapa dalang di balik semua ini? Lalu siapa yang menjadi target operasi mereka sebenarnya? Hampir seluruh elite politik di negeri ini mereka bidik. Dan jika ini terus berlanjut, maka bisa jadi mungkin barang kali semua yang ada di parlemen menjadi jelek semua. Dan setiap yang mereka bidik, hanya beberapa saja yang menyatakan dirinya memang terlibat dan beberapa di antaranya mengatakan ini fithnah dan ini adalah bagian dari permainan politik yang sadis dan mengerikan.
Indonesia, ada apa sebenarnya dengan Indonesia? kebenaran semakin sulit di temukan di negeri pertiwi ini. hampir semua berita yang keluar baik media masa cetak maupun elektronik merupakan sampah negeri ini, sementara yang baiknya bisa di hitung jari. Apakah sudah tidak ada lagi orang baik di negeri ini? Apakah sudah tidak ada lagi kebaikan di negeri ini?
Perpolitikan di negeri ini semakin sembraut. Semuanya terlalu berambisi untuk mendapatkan jabatan dan setelah mendapatkan bukanya menjalankan sesuai dengan apa yang di sampaikan kepada masyarakat menjelang pemilihan, malah menyia-nyiakan jabatan dengan menjadikan jabatan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Lalu bagaimana dengan rakyat yang telah memilih mereka? rakyat hanya bisa menggigit jari menyaksikan wakil mereka di parlemen tidur ketika sidang paripurna dalam penetapan RUU untuk kepentingan publik.
Indonseia semakin membingungkan. Ada apa dengan Indonesiaku? Yang menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia? Mana keadilan itu? Yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, mana buktinya? Kenapa fithnah dan tuduhan begitu mudah keluar? Yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan , lalu kenapa saling menjatuhkan? Kenapa tidak saling mendukung saja? Kenapa tidak berjiwa besar dalam menerima kekalahan? Kenapa harus mencari-cari kesalahan?
Bukankah indonesia ini terkenal dengan bangsa yang memiliki semangat gotong royong yang tinggi? Lagi-lagi saya yang bodoh ini ingin bertanya mana buktinya? Kemana perginya semua filosofi-filosofi yang dimiliki oleh bangsa kita ini? Sudah habis di makan rayap? Sudah hancur kena hujan? Indonesiaku, Ada Apa dengan Indonesiaku? Apa yang terjadi dengan indonesiaku? seperti inikah bangsa yang akan kita wariskan kepada generasi penerus?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H