Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Itu Indah

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa, hari libur yang super padat dengan pekerjaan membuatku terasa lebih berarti sebagai seorang relawan di BAI. Meski kadang ada aroma lelah yang menyeruak. Namun segera bisa kutepis setelah satu kata ‘’pangkas’’ seolah datang menarik kedua tanganku untuk segera berdiri. Bahkan membawa sepasang kakiku untuk berlari jauh sejauh-jauhnya. Entah itu kemana tujuannya. Yang pasti di sana aku bisa bertemu dengan berjuta  bintang yang tersenyum dikegelapan.

Minggu 9 Maret. Setelah semalaman memaksakan diri untuk menuangkan imaginasi ke atas keybord tidak membuahkan hasil lalu memberanikan diri untuk meneguk secangkir kopi agar segera bisa tepar setepar teparnya. Kemudian bermain itung-itungan dengan  setangkai buah anggur, kunikmati kelengangan  jalan broom kawasan Happy Valley dengan pandangan yang berkunang kunang menuju Victoria meski kacamata sudah nangkring.

Singsingkan lengan, pasang ID. Meluncur  sesuai jadwal yang sudah hapal diluar ingatan. Dua koper perpus lempar ke lapangan. 4 parcel antik  lempar ke Comersial bulding. 4 parcel lagi lempar ke lantai SB*.  Dan 3 parcel meluncur ke City One.

‘’Kalau mau jadi relawan memang harus tahan banting. Dan tidak ada kata mengeluh,'' hiburku pada diri sendiri setiap kali kenangan saat-saat cuti Agustus lalu melintas di pelupuk mata. Mengambil napas panjang, menahannya dalam-dalam adalah kekuatan terhebat untuk kembali menelan airmata entah itu bahagia atau sedih. Aku yakin, orang-orang yang berpikir sama seperti aku, pasti juga melakukan hal yang sama. Menelan airmata sendiri  itu lebih kuat daripada mengentikan badai tornado.

Seusai meluncurkan semua parcel dengan perut yang sudah mulai demo, aku mengajak salah satu relawan BAI (Triaz)  menjadi tukang pemburu dollar.  Kami segera meluncur menaiki lif ke Comersial bulding  . Setelah  hasil buruan masuk ke dalam kantong, kami berniat langsung turun meyetorkan hasil buruan kepada yang berhak. Namun tiba-tiba ingatanku berputar-putar menuju halaman facebook, bahwa salah satu Koran berbahasa Indonesia yang dicetak di HK minggu ini telah terbit. Spontan jari telunjukku menekan  beberapa nomer yang tertera 9,8,7,6 sambil mengingat-ingat  di manakah aku dan temanku Kinan, sebulan lalu menemukan segebok harta karun yang mulus tak tersentuh oleh tangan bagian ikatanya.

Alhasil mataku benar-benar menabrak segebok harta karun  yang  sama persis seperti sebulan yang lalu. Tergeletak persis di depan lif sebelah pintu agen AP** bertempat di lantai 8 Comersial bulding Couseway Bay. . Buru-buru aku pamit keluar lif, meminta Triaz turun duluan dan menyuruhnya menunggu di lantai dasar.

Hap! Satu gebok harta karun yang tertulis berita ‘’Banyak Majikan Diakui BMI Sangat Baik’’ sudah berhasil aku jinjing.  Sambil menunggu lif terbuka,  seorang wanita berambut cepak, badan tinggi yang menurut perkiraanku  adalah  pegawai agen sebelah, datang mendekat dan bertanya, ‘’kenapa kamu ambil semua? Nanti kena marah sama yang punya.’’  Belum sempat aku menjawab, dia kembali bertanya, ‘’oh, rupanya kamu sendiri orang dari koran ini.’’  Sambil matanya terus memperhatikan ID yang menggantung di dadaku.

Tak mau dianggap tak bisa menjawab, akhirnya aku menyuarakan kalimat, ’’ bulan kemarin saya dan teman saya juga yang datang ke sini mengambil Koran ini. Sayang di sini tidak ada yang membaca. Sedangkan di luar sana yang lain sampai harus booking sama pihak kontrubutornya. Meskipun sudah  booking kadang juga nggak kebagian. Kasian yang tidak kebagian dan kasian segebok  Koran ini tidak ada pembacanya.’’

Beruntunglah, kalimatku langsung bisa nembus kepemikiranya  dan membuat dia menganggukkan kepala beberapa kali. Bahkan juga bisa nembus ke pintu lif yang tiba-tiba terbuka.

BUK! Segebok Koran kulempar kegendongan Triaz  yang sama persis seperti sebulan yang lalu kulempar kegendongan teman dan membagi-bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan informasi.

Alhasil  meski waktu tersita namun hasilnya begitu indah bisa berbagi pada sesama entah itu dengan sengaja atau tidak sengaja []

Lintang BMIHK




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline