Lihat ke Halaman Asli

Jadikan Murid yang Kreatif

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kreatif merupakan suatu kemampuanseseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru atau membuat model yang berbeda dari yang lain. Kreatifitas tidak dapat di ukur dari perolehan akademik seorang siswa di sekolah akan tetapi kreatifitas dapat kita lihat keterampilan anak dalam menciptakan karyanya sendiri tanpa mencontoh dari orang lain. Kita dapat melihat contoh kasus di bawah ini.

Ketika pelajaran kerajinan tangan berlangsung, siswa kelas 1 diberi kebebasan oleh guru untuk membuat hasta karya. Guru berpesan seperti ini, “ Baiklah anak-anak, kalian boleh membuat burung-burungan dari kertas, perahu-perahuan ataupun yang lainnya, yang penting masih berhubungan dengan kertas”. Semua anak merespon dengan canda tawa dan suka ria. Sebagian mereka ada yang membuat layang-layang dan ada yang membuat burung-burungan. Tapi anehnya ada seorang laki-laki yang dengan percaya dirinya melipat-lipat kertas itu dan disobek sebadian yang akhitnya apabila dibuka akan menjadi lingkaran besar. Hal aneh yang terjadi sebelum kertas itu dibuka ternyata guru sempat memarahi anak tersebut dan berkata bahwa anaknya tersebut agak tidak normal dan tidak dapat menyesuaikan dengan teman yang lainnya.

Hal tersebut diatas dapat kita analisis bahwa sebenarnya anak yang membuat lingkaran besar dari kertas merupakan tipe anak yang kreatifitasnya tinggi dalam menghasilkan suatu produk. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada anak yang laiinya mereka membuat hasta karya yang sama akan tetapi pada anak yang satu ini membuat hasta karya yang berbeda dengan yang lainnya. Kreatifitas menghasilkan produk itu muncul dari pemikirannya dari dalam diri individu siswanya tersebut. Kita sebagai calon seorang pendidik harus mampu menciptakan suatu pembelajaran yang mampu menjadikan siswanya berproduk yang kreatif bukan menjadikan siswanya siswa yang plagiator. Berbagai cara dapat kita lakukan agar siswa mampu berproduksi secara kreatif yaitu

Biarkan anak mengeksplorasi segala ide-idenya. Contoh diatas sudah baik karena seorang guru sudah mampu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menuangkan semua ide-ide yang ada di otaknya. Karena dengan kebebasan yang ada maka siswa tidak akan merasa terbebani dalam menuangkan semua pemikirannya.

Jangan pernah memfonis siswa sebelum siswa menyelesaikan pekerjaannya. Jangan pernah kita mengatakan kepada siswa bahwa mereka merupakan siswa yang mengalami kelainan hanya karena produknya berbeda dari teman-temannya. Hal ini seharusnya menjadi motivasi pada gurunya untuk memberikan motivasi kepada siswanya untukmenghasilkan produk yang berbeda-beda dengan yang lainnya asalkan itu merupakan produk sendiri.

Ajak anak untuk bermain dengan lingkungan. Dengan adanya bermain dengan lingkungan sekitar maka anak akan jauh lebih banyak mendapatkan sumber pengetahuan dan ide-idenya semakin banyak sehingga anak akan lebih banyak memiliki inspirasi untuk berkteatifitas.

Motivasi guru. Seorang guru juga tidak henti-hentinya harus selalu tekun untuk memotivasi siswanya untuk berkreatifitas. Hal ini supaya siswa memiliki daya dan minat yang besar untuk menciptakan kekreatifitasan.

Kreatifitas itu akan maksimal apabila di dukung oleh adanya bakat dari dalam diri siswa serta ketidakmaksimalan siswa sebenarnya karena dari dasar gennya itu tidak ada bakat untuk menekuni kreatifitas tersebut. Jadi intinya kreativitas maksimal timbul karena adanya bakat yang tersalurkan oleh siswa tersebut serta tidak akan ada kreatifivat yang maksimal timbul apabila bakatnya tidak disalurkan. Seperti pada Indonesian Got Talent, mereka dapat dikategoerikan orang-orang yang memiliki kreativitas yang tinggi serta di dukung oleh bakat yang ada dalam dirinya.

Berfikir Kreatif Pada Peserta Didik

Berfikir kreatif merupakan kemampuan seseorang dalam kelancaran, kelenturan, orisinilitas, elaborasi yang berhubungan dengan berpikir seseorang. Seorang dikatakan berpikir kreatif apabila mereka memiliki keinginan untuk terlibat secara aktif dan dan ingin mendalami apa yang dipelajari.

Inilah contoh kasus berfikir kreatif pada anak kelas 3 SD.

Ketika pembelajaran IPS berlangsung ternyata banyak siswa yang ngobrol sendiri dan ada juga yang tiduran. Kebanyakan dari mereka berkata bahwa IPS itu merupakan pelajaran yang membosankan dan tidak ada enaknya. Akan tetapi ada 3 siswa peremuan yang dengan hikmatnya mengikuti pelajaran IPS serta mereka aktif dalam tanya jawab di kelas. Ketiga anak tersebut ternyata menikmati pelajaran IPS serta mereka selalu menanyakan hal-hal yang ada di pemikiran mereka yang sekiranya tidak ada jawaban di dalam buku.

Kasus tersebut menggambarkan bahwa ada 3 anak yang mampu berfikir secara kreatif dalam pembelajaran IPS. Hal itu dapat kita lihat bahwasanya mereka aktif dalam KBM sertamembrikan pertanyaan yang sekiranya kreatif yang bias membuat gurunya ikt berfikir.

Lalu kita sebagai calon seorang pendidik yang setiap hari kita harus ceramah di depan kelas, kita juga harus memiliki trik agar semua siswanya mampu berfikir secara kreatif. Hal berikut ini bisa menjadi acuan oleh seorang guru agar siswanya bias berfikir kreatif.

Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif. Kita sebagai pendidik sebagai awal pembelajaran di kelas seharusnya memberikan rangsangan agar siswanya tertarik mengikuti pelajaran. Rangsangan tersebut misalnya, “ anak-anak, apakah kalian tahu bahwa Indonesia pernah di jajah oleh Belanda?”serta rangsangan lainnya. Kemudian ruang kelas di kondisikan agar siswanya nyaman dengan keadaan yang ada. Apabila sedang belajar berkelompok maka biarkan siswanya untuk menata tempat duduknya seperti apa yang mereka inginkan agar mereka nyaman. Guru juga harus bias menciptakan agar siswanya disibukan dengan belajarnya bukan disibukkan dengan acara ngobrol. Kemudia yang paling penting bahwa tugas guru disini hanya sebagai seorang fasilitator belajar. Biarkan siswa mencari sumber belajar yang banyak agar pengetahuannya menjadi kompleks.

Mengajukan dan mengundang pertanyaan. Agar siswanya mampu meningkatkan berfikir yang kreatif maka kita harus pandai mengkondisikan kelas agar terjadi komunikasi yang lancer yaitu dengan adanya pertanyaan dan jawaban dari siswa dan gurunya.

Memadukan perkembangan kognitif dan afektif. Pada hal ini, kita harus mampu mendorong siswa agar mereka mampu mengkombinasikan antara perkembangan berfikir dan sikap mereka setelah adanya aktifitas berfikir. Misalnya setelah mereka membaca tentang sejarah perjuangan kemerdekaan RI maka mereka disuruh untuk menceritakan kembali apa yang telah mereka baca.

Kesimpulannya

Kreatifitas pada diri anak yang saya temukan ada 2 yaitu kreatifitas pada produk dan berfikir kreatif. Guru harus mampu mengkondisikan kelas agar siswanya mampu meningkatkan kreatifitas yang ia miliki.

Kreatif merupakan suatu kemampuanseseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru atau membuat model yang berbeda dari yang lain. Kreatifitas tidak dapat di ukur dari perolehan akademik seorang siswa di sekolah akan tetapi kreatifitas dapat kita lihat keterampilan anak dalam menciptakan karyanya sendiri tanpa mencontoh dari orang lain. Kita dapat melihat contoh kasus di bawah ini.

Ketika pelajaran kerajinan tangan berlangsung, siswa kelas 1 diberi kebebasan oleh guru untuk membuat hasta karya. Guru berpesan seperti ini, “ Baiklah anak-anak, kalian boleh membuat burung-burungan dari kertas, perahu-perahuan ataupun yang lainnya, yang penting masih berhubungan dengan kertas”. Semua anak merespon dengan canda tawa dan suka ria. Sebagian mereka ada yang membuat layang-layang dan ada yang membuat burung-burungan. Tapi anehnya ada seorang laki-laki yang dengan percaya dirinya melipat-lipat kertas itu dan disobek sebadian yang akhitnya apabila dibuka akan menjadi lingkaran besar. Hal aneh yang terjadi sebelum kertas itu dibuka ternyata guru sempat memarahi anak tersebut dan berkata bahwa anaknya tersebut agak tidak normal dan tidak dapat menyesuaikan dengan teman yang lainnya.

Hal tersebut diatas dapat kita analisis bahwa sebenarnya anak yang membuat lingkaran besar dari kertas merupakan tipe anak yang kreatifitasnya tinggi dalam menghasilkan suatu produk. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada anak yang laiinya mereka membuat hasta karya yang sama akan tetapi pada anak yang satu ini membuat hasta karya yang berbeda dengan yang lainnya. Kreatifitas menghasilkan produk itu muncul dari pemikirannya dari dalam diri individu siswanya tersebut. Kita sebagai calon seorang pendidik harus mampu menciptakan suatu pembelajaran yang mampu menjadikan siswanya berproduk yang kreatif bukan menjadikan siswanya siswa yang plagiator. Berbagai cara dapat kita lakukan agar siswa mampu berproduksi secara kreatif yaitu

Biarkan anak mengeksplorasi segala ide-idenya. Contoh diatas sudah baik karena seorang guru sudah mampu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menuangkan semua ide-ide yang ada di otaknya. Karena dengan kebebasan yang ada maka siswa tidak akan merasa terbebani dalam menuangkan semua pemikirannya.

Jangan pernah memfonis siswa sebelum siswa menyelesaikan pekerjaannya. Jangan pernah kita mengatakan kepada siswa bahwa mereka merupakan siswa yang mengalami kelainan hanya karena produknya berbeda dari teman-temannya. Hal ini seharusnya menjadi motivasi pada gurunya untuk memberikan motivasi kepada siswanya untukmenghasilkan produk yang berbeda-beda dengan yang lainnya asalkan itu merupakan produk sendiri.

Ajak anak untuk bermain dengan lingkungan. Dengan adanya bermain dengan lingkungan sekitar maka anak akan jauh lebih banyak mendapatkan sumber pengetahuan dan ide-idenya semakin banyak sehingga anak akan lebih banyak memiliki inspirasi untuk berkteatifitas.

Motivasi guru. Seorang guru juga tidak henti-hentinya harus selalu tekun untuk memotivasi siswanya untuk berkreatifitas. Hal ini supaya siswa memiliki daya dan minat yang besar untuk menciptakan kekreatifitasan.

Kreatifitas itu akan maksimal apabila di dukung oleh adanya bakat dari dalam diri siswa serta ketidakmaksimalan siswa sebenarnya karena dari dasar gennya itu tidak ada bakat untuk menekuni kreatifitas tersebut. Jadi intinya kreativitas maksimal timbul karena adanya bakat yang tersalurkan oleh siswa tersebut serta tidak akan ada kreatifivat yang maksimal timbul apabila bakatnya tidak disalurkan. Seperti pada Indonesian Got Talent, mereka dapat dikategoerikan orang-orang yang memiliki kreativitas yang tinggi serta di dukung oleh bakat yang ada dalam dirinya.

Berfikir Kreatif Pada Peserta Didik

Berfikir kreatif merupakan kemampuan seseorang dalam kelancaran, kelenturan, orisinilitas, elaborasi yang berhubungan dengan berpikir seseorang. Seorang dikatakan berpikir kreatif apabila mereka memiliki keinginan untuk terlibat secara aktif dan dan ingin mendalami apa yang dipelajari.

Inilah contoh kasus berfikir kreatif pada anak kelas 3 SD.

Ketika pembelajaran IPS berlangsung ternyata banyak siswa yang ngobrol sendiri dan ada juga yang tiduran. Kebanyakan dari mereka berkata bahwa IPS itu merupakan pelajaran yang membosankan dan tidak ada enaknya. Akan tetapi ada 3 siswa peremuan yang dengan hikmatnya mengikuti pelajaran IPS serta mereka aktif dalam tanya jawab di kelas. Ketiga anak tersebut ternyata menikmati pelajaran IPS serta mereka selalu menanyakan hal-hal yang ada di pemikiran mereka yang sekiranya tidak ada jawaban di dalam buku.

Kasus tersebut menggambarkan bahwa ada 3 anak yang mampu berfikir secara kreatif dalam pembelajaran IPS. Hal itu dapat kita lihat bahwasanya mereka aktif dalam KBM sertamembrikan pertanyaan yang sekiranya kreatif yang bias membuat gurunya ikt berfikir.

Lalu kita sebagai calon seorang pendidik yang setiap hari kita harus ceramah di depan kelas, kita juga harus memiliki trik agar semua siswanya mampu berfikir secara kreatif. Hal berikut ini bisa menjadi acuan oleh seorang guru agar siswanya bias berfikir kreatif.

Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif. Kita sebagai pendidik sebagai awal pembelajaran di kelas seharusnya memberikan rangsangan agar siswanya tertarik mengikuti pelajaran. Rangsangan tersebut misalnya, “ anak-anak, apakah kalian tahu bahwa Indonesia pernah di jajah oleh Belanda?”serta rangsangan lainnya. Kemudian ruang kelas di kondisikan agar siswanya nyaman dengan keadaan yang ada. Apabila sedang belajar berkelompok maka biarkan siswanya untuk menata tempat duduknya seperti apa yang mereka inginkan agar mereka nyaman. Guru juga harus bias menciptakan agar siswanya disibukan dengan belajarnya bukan disibukkan dengan acara ngobrol. Kemudia yang paling penting bahwa tugas guru disini hanya sebagai seorang fasilitator belajar. Biarkan siswa mencari sumber belajar yang banyak agar pengetahuannya menjadi kompleks.

Mengajukan dan mengundang pertanyaan. Agar siswanya mampu meningkatkan berfikir yang kreatif maka kita harus pandai mengkondisikan kelas agar terjadi komunikasi yang lancer yaitu dengan adanya pertanyaan dan jawaban dari siswa dan gurunya.

Memadukan perkembangan kognitif dan afektif. Pada hal ini, kita harus mampu mendorong siswa agar mereka mampu mengkombinasikan antara perkembangan berfikir dan sikap mereka setelah adanya aktifitas berfikir. Misalnya setelah mereka membaca tentang sejarah perjuangan kemerdekaan RI maka mereka disuruh untuk menceritakan kembali apa yang telah mereka baca.

Kesimpulannya

Kreatifitas pada diri anak yang saya temukan ada 2 yaitu kreatifitas pada produk dan berfikir kreatif. Guru harus mampu mengkondisikan kelas agar siswanya mampu meningkatkan kreatifitas yang ia miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline