Lihat ke Halaman Asli

Beranda

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersudut di sebuah beranda

Memikirkan tentang indahnya dunia fana

Suara angin yang disampaikan melalui dedaunan

Menceritakan sebuah ketenangan

Waktu terus berganti

Detik demi detik terlewati

Ingin rasanya dapat berlari

Dengan segenap keyakinan hati

Mencari kebenaran jati diri

Tak peduli apa yang akan terjadi

Hanya mencoba menjalani

Sekenario sandiwara hidup ini

Ingin aku berdiri

di menara menjulang tinggi

dengan segala kerendahan hati

maaf aku harus pergi

menuju tempat yang lebih tinggi

tempat terindah didunia ini

ruang hampa penuh makna surgawi

kesungguhan batin ini

menyongsong masa depanku nanti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline