Lihat ke Halaman Asli

Hujan Cinta, Air Mata, dan Budaya

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata yang berbinar itu

Mematikan gayaku

Membuat ku malu

Tapi mengisi kekosongan Qolbuku

Memberikan energi dihidupku

Senyum simpul dibibirmu

Membuat kaku lidahku

Selalu kau buat takut dan ragu

ketika air mata mengalir dipipimu

Dan mulut itu berkata selamat tinggal untukku

“teruslah fikirkan tentang hal yang kita inginkan

Dan alam semesta akan mendengar”

Jika benar yang kau katakan

Maka hujan yang akan mengingatkanku

Bahwa kau pernah ada untukku

Budaya yang seakan mati “katanya”

Membuat hujan disaat kemarau sebuah karya

Kekeliruan apa yang terjadi pada budaya

Akulah yang akan mengobatinya

Kita yang akan membangunnya

Mereka yang akan menikmatinya

Untuk mereka manusia yang berbudaya

Untuk air mata yang mengalir karena keindahanya

Untuk keagungan sebuah karya sederhana

Untuk satu cinta

Air mata budaya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline