Guru dituntut menjadi kreatif dan inovatif seiring perkembangan zaman. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak bosan dan mudah memahami materi yang di sampaikan guru. Salah satu metodenya, dengan praktik menggunakan alat peraga. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo prodi PGSD semester 2 serentak membuat alat peraga dari barang bekas untuk mengurangi potensi limbah di masyarakat juga memanfaatkan barang tidak terpakai menjadi media pembelajaran layak pakai. Hal ini, dilakukan sebagai pemenuhan mata kuliah Konsep Dasar IPA Fisika.
Kelompok 3 PGSD 2C yang beranggotakan 3 anak, yaitu :
1. Livvia Khusnul Qomatfian,
2. Wahib Nasir Alhidri ,
3. Reza Nurfadila Munawaroh,
mendapatkan materi tentang gerak. Kami memilih membuat alat peraga mengenai kinematika gerak lurus dengan anggapan alat dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia, simpel, serta penyampaian materi mudah dan lebih menyeluruh. Pembuatan alat peraga ini dimulai pada Rabu, 13 April 2022 dengan menyiapkan 3 lintasan mobil yang menggambarkan GLB dan GLBB.
Untuk cara membuat media belajar kinematika gerak dapat dilihat pada video dibawah ini :
Pada Selasa, 24 Mei 2022 kami melanjutkan kegiatan simulasi pembelajaran menggunakan alat peraga tersebut kepada 8 anak Panti Asuhan Muhammadiyah yang berlokasi di Jl. Plaosan V, Plaosan, Purworejo. Anak yang mengikuti pembelajaran kami diantaranya dari kelas 6 SD 1 anak, kelas 5 SD 2 anak, kelas 3 SD 2 anak, 1 anak SMP kelas 1, dan 2 anak TK yang penasaran dan tertarik mencoba ketika melihat alat peraga kami.
Video simulasi alat peraga kinematika gerak lurus dapat dilihat dibawah ini :
Pembelajaran hari itu berjalan secara kondusif terlihat dengan anak yang asik mendengarkan, mencoba, serta aktif menjawab beberapa pertanyaan dari materi yang telah disampaikan. Tanggapan anak mengenai alat peraga kami pun "BAIK" jika dilihat dari inisiatif keingintahuan anak. Keinginan mencoba anak yang tinggi memperlihatkan bahwa pembelajaran menggunakan alat peraga ini menarik dan tidak membosankan bagi mereka. Anak dapat menjelaskan kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan pun menandakan alat peraga kami sukses memudahkan anak dalam memahami materi gerak, walaupun masih terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam menghitung analisis data percobaan, karena ternyata mereka masih bingung cara menghitung pembagian yang kebanyakan dari percobaan ini hasilnya koma.