Lihat ke Halaman Asli

Peran Penyuluhan Pertanian dalam Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 26 April 2021   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada saat pandemic covid-19 kegiatan penyuluhan pertanian tidak lepas dari berbagai media online diantaranya yaitu situs pemerintah. Penyuluh harus pandai memain peran dalam melakukan tugas dan fungsinya selaku penyuluh pertanian sehingga keberadaan media situs berita online dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan publikasi yang terkait dengan inovasi teknologi pertanian dalam mendukung ketahanan pangan. Oleh karena itu, peran penyuluh akan sangat dibutuhkan oleh media situs berita online. Media online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Pada saat kondisi wabah pandemi covid 19 peran penyuluh dalam melakukan kegiatan penyuluhannya dengan metode penyuluhan langsung dan metode penyuluhan tidak langsung. Metode penyuluhan pertanian di tinjau dari teknik komunikasi terdiri dari 2 metode penyuluhan yaitu metode penyuluhan langsung dan metode penyuluhan tidak langsung. Metode Penyuluhan Langsung dilakukan melalui tatap muka dan dialog antara penyuluh pertanian dengan pelaku utama dan pelaku usaha, antara lain: demonstrasi, kursus tani, obrolan sore. Sementara Metode Penyuluhan Tidak Langsung dilakukan melalui perantara (media komunikasi), antara lain: pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/folder/majalah, siaran radio, televisi, pemutaran slide dan film. pelaksanaan penyuluhan dengan menggunakan metode ini yakni terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih ke arah teknis yang seyogyanya pelaksanaan penyuluhannya harus dilakukan dengan cara tatap muka langsung. Hal ini menggambarkan bahwa metode penyuluhan tidak langsung pada situasi wabah pandemi covid 19 sudah tepat penggunaannya dikarenakan muatan penyuluhan yang disampaikan kepada petani lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya berupa petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan, rekomendasi, serta berupa kebijakan program pemerintah dalam rangka mendukung ketahanan pangan pada masa wabah pandemi covid 19, sehingga metode penyuluhan yang efektif cukup dengan cara virtual saja.

            Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dalam usaha penyediaan bahan pangan pokok bagi 267 juta penduduk Indonesia. Peran Penyuluh Pertanian sangat ditentukan oleh situasi yang dihadapi di lapangan, Dalam masa pandemi Covid-19, penyuluh pertanian harus bisa memastikan bahwa kegiatan pertanian di lapangan tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Penyuluhan Pertanian dalam masa Pandemi Covid-19 dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian selama masa pandemi Covid-19. Hasil analisis menunjukan bahwa peran penyuluh dalam melakukan kegiatan Penyuluhan pada saat wabah pandemi covid 19 yaitu peran penyuluh sebagai pendukung kebijakan program pemerintah, motivator bagi petani dan fasilitator dalam mendukung kegiatan usahatani. Kinerja penyuluh pertanian dalam pembinaan kepada petani selama masa pandemi Covid-19 ini mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada jumlah kunjungan penyuluh pertanian ke sasaran, jumlah materi pembinaan yang diberikan, dan metode penyuluhan. Faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh antara lain karakteristik penyuluh (usia, tingkat pendidikan, dan banyaknya pelatihan di bidang pertanian yang diikuti) dan faktor eksternal (sarana prasarana dan kondisi lingkungan kerja).

            Salah satu mata pencaharian utama bagi penduduk Indonesia sekaligus sebagai penyokong perekonomian nasional yakni pada sektor pertanian, artinya sektor pertanian berperan penting serta menjadi penggerak untuk kegiatan perekonomian. Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian pada tahun 2019 sebanyak 38.109.196. Di masa pandemi Covid-19, terjadi banyak perubahan. Hampir seluruh negara di dunia berusaha untuk memenuhi kebutuhan pangan domestiknya sendiri karena jalur perdagangan internasional terganggu semenjak wabah Covid-19 mulai menyebar. Produksi dalam negeri menjadi tumpuan utama bagi setiap negara saat ini, termasuk Indonesia. Fasilitas produksi, seperti mesin dan peralatan pertanian, subsidi pupuk dan benih, serta fasilitas pendukung produksi lainnya, perlu menjadi prioritas bagi peningkatan produksi dalam negeri. Bantuan dan fasilitasi dari stake holder terkait dibutuhkan agar petani dapat meningkatkan kinerja produksinya. Selain itu, diperlukan juga protokol produksi yang dapat menjamin kualitas dan keamanan pangan yang terbebas dari Covid-19. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline