Lihat ke Halaman Asli

Dampak Positif Virus Corona

Diperbarui: 21 Maret 2020   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi NASA

"Data dari ISS beserta Satelit ESA dan NASA menggambarkan polusi NO sebelum dan sesudah Virus Corona merebak. Penurunan kinerja produksi industri mengakibatkan penurunan polusi udara". 

Sebelum membahas dampak dari Virus Corona, alangkah baiknya kita harus mengetahui sejarah dari virus ini. 

Sejarah Virus Corona

Dokumentasi Aafp.orgIlustrasi 3-D coronavirus sindrom Timur Tengah, yang termasuk keluarga virus yang sama dengan virus corona 2019.

Menurut situs ecdc.europa.eu, Coronavirus (CoV) telah diidentifikasi sebagai patogen manusia sejak 1960-an. Virus corona menginfeksi manusia dan banyak vertebrata lainnya. Penyakit pada manusia sebagian besar merupakan infeksi saluran pernapasan atau gastrointestinal, namun gejalanya dapat berkisar dari flu biasa hingga infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih parah seperti pneumonia.  

Sejumlah besar coronavirus ditemukan pada kelelawar, yang mungkin memainkan peran penting dalam evolusi virus alfa - dan betacoronavirus khususnya. Namun, spesies hewan lainnya juga dapat bertindak sebagai perantara. 

Hingga saat ini, tujuh coronavirus telah terbukti menginfeksi manusia. Virus corona manusia yakni : Betacoronavirus HCoV-OC43, HCoV-HKU1, Alphacoronavirus HCoV-229E yang menyebabkan pilek dan juga infeksi saluran pernapasan bagian bawah yang parah pada kelompok usia termuda dan tertua; sementara Alphacoronavirus HCoV-NL63 dianggap sebagai penyebab penting dari (pseudo) croup dan bronchiolitis pada anak-anak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari ke-tujuh Koronavirus, hanya 3 jenis yang telah muncul dan menyebabkan wabah serta merenggut nyawa manusia yakni: 

1. SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus) 

Pertama kali ditemukan di China bagian selatan pada bulan November 2002 dimana virus ini mulanya ditemukan berpindah dari kelelawar ke musang sebelum akhirnya menjangkiti manusia. 

Dalam hitungan bulan, SARS menyebar hingga ke 37 negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Termasuk diantaranya Jepang, Singapura, Kanada, Vietnam, Jerman, Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Swiss, Italia, Australia, dan Brasil.

Penyebaran SARS masuk dalam kategori epidemi sejak merebak ke sejumlah negara di dunia pada Juli 2003.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline