Lihat ke Halaman Asli

litviana anittiyas

Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik UNDIP

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Pengelolaan Sampah dengan Mengubah Sampah Menjadi Rupiah

Diperbarui: 11 Agustus 2021   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Bank Sampah secara home visit para Ketua Dawis Desa Putat (Dok. pribadi)

Putat, Temanggung (11/08/2021) - Sampah sampai saat ini masih menjadi permasalahan lingkungan berskala nasional di Indonesia. Kebiasaan masyarakat yang kurang baik yaitu membuang sampah di sungai, kebun atau dengan membakar sampah. Kebiasaan tersebut dapat menimbulkan dampak buruk terhadap ekosistem. Volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat semakin bertambah setiap harinya. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diperlukan sistem pengelolaan sampah dilingkungan masyarakat.

Sebagai aksi untuk mendukung tujuan SDGs point ke 11 yaitu "Kota dan Permukiman yang berkelanjutan" maka Litviana Anittiyas (21) mahasiswi KKN TIM II UNDIP 2021 dari Program Studi Administrasi Publik mengenalkan pengelolaan sampah dengan cara mengubah sampah menjadi rupiah melalui program Bank Sampah kepada warga Desa Putat, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Selain untuk mendukung tujuan SDGs point ke 11 bahwa program tersebut juga sebagai aksi peduli terhadap lingkungan tempat tinggal masyarakat serta upaya untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. 

Program pengenalan Bank Sampah dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juli 2021 hingga Minggu, 18 Juli 2021 di Desa Putat, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung dengan menerapkan protokol kesehatan serta menyesuaikan dengan kebijakan PPKM.  Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi kepada para Ketua Kelompok Dawis yang ada di Desa Putat dimulai dari menjelaskan tentang apa itu Bank Sampah, tujuan Bank Sampah, manfaat, mekanisme kerja Bank Sampah dan cara pembentukan Bank Sampah. Sosialisasi dan edukasi dilakukan mahasiswa secara home visit door to door dengan membagikan leaflet, menjelaskan dan mengirimkan file materi melalui tampilan power point dan tayangan video contoh pelaksanaan Bank Sampah. Upaya ini dilakukan mahasiswa dengan harapan agar semua warga Desa Putat mendapatkan pengetahuan yang sama dengan bantuan dari para Ketua Dawis Desa Putat untuk dapat menyampaikan program pengenalan Bank Sampah kepada para anggotanya baik secara lisan ataupun melalui virtual. Selain itu yang dilakukan Mahasiswa  yaitu mengirimkan materi sosialisasi dan edukasi ke grup whatsapp PKK Desa Putat.

Kegiatan ini berlanjut dengan diskusi bersama Kepala Desa Putat untuk menyampaikan saran dan harapan dari masyarakat yang telah ditampung saat kegiatan sosialisasi dan edukasi. Diskusi ini membahas mengenai rencana pembentukan Bank Sampah dengan hasil diskusi yaitu pembentukan Bank Sampah tingkat RT. Jadi rencananya Desa Putat akan memiliki dua Bank Sampah di RT 1 dan RT 2. Untuk pembentukan pengurus dan pelatihan teknis belum dapat dilaksanakan karena mengingat kondisi pandemi dan juga menyesuaikan kebijakan PPKM. Selain rencana pembentukan Bank Sampah, hasil diskusi bersama Kepala Desa yaitu rencana pembuatan koen sebagai TPS (Tempat pembuanagan Sampah Sementara), hal tersebut merupakan harapan dari masyarakat agar Desa Putat minimal memiliki satu TPS karena selama ini belum tersedia TPS di Desa Putat sehingga masyarakat cenderung membuang sampah sembarangan.

Diskusi keberlanjutan program Bank Sampah bersama Kepala Desa Putat (Dok. pribadi)

Melalui program pengenalan pengelolaan sampah dengan mengubah sampah menjadi rupiah melalui Bank Sampah diharapkan masyarakat dapat teredukasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan terutama masalah sampah annorganik untuk dapat dikelola dengan membentuk Bank Sampah. Jadi dengan adanya Bank Sampah tidak hanya lingkungan yang indah namun penghasilan masyarakatnya juga ikut bertambah sehingga menjadi berkah.

Dosen Penanggung Jawab Lapangan          : Shary Charlotte, SIP., MA

Editor                                                              : Shary Charlotte, SIP., MA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline