Kopi hitam kusuguhkan untukmu
Dengan gelas polos beralaskan lepek hijau
Kau sruput dengan perlahan tapi memukau
Ah ..
Kiranya kali ini pikiranku sudah meracau
Satu batang hingga dua batang terlampau
Kau hisap batang berapi kala bersendau gurau
Secangkir kopi hitam
Menyembul cakrawala kelam
Menjadi perapian kala malam
Memecah hasrat dalam diam
Membilas rindu yang kian mendalam
Ketika malam telah larut
Memaksa pertemuan harus kukut
Seketika beringsut
Hendak rasanya menuntut
Tetapi aturan harus diturut
Kulepas genggamanmu dengan merengut