Oleh Aulia Gusnita
Perkembangan media komunikasi cukup pesat sehingga memerlukan perhatian yang cukup besar baik masyarakat maupun organisasi. Media komunikasi merupakan sarana penghubung yang dapat membantu melakukan penyebaran informasi. Media komunikasi termasuk didalamnya media massa sebagai perantara dalam penyampaian informasi. Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Menurut Bungin, media massa diartikan sebagai media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media massa merupakan alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi berita, opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya (Bungin, 2006: 72).
Media massa adalah salah satu pilar penting dalam masyarakat modern. Media massa memiliki peran yang sangat luas, mulai dari memberikan informasi, hiburan, hingga membentuk opini publik. Namun, di balik pengaruh positifnya, media massa juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif. Perkembangan teknologi saat ini juga sangat mempengaruhi peran media massa, kebebasan media massa dan dukungan dari teknologi tersebut dapat menghadirkan dua kondisi, satu sisi akses informasi yang semakin mudah untuk masyarakat, namun disisi lainnya adalah kebebasan yang tidak diiringi dengan tanggungjawab sehingga akan menimbulkan kebebasan yang tidak terarah. Perlu digarisbawahi bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada media akan selalu disertai oleh perubahan pada masyarakat.
Perkembangan media massa tentu saja mengalami pasang surut, namun para pengelola tidak tinggal diam ketika media yang dikelola mengalami penurunan peminat, karena semakin berkembangnya suatu teknologi dan kemampuan manusia dalam menciptakan inovasi untuk berkomunikasi, kini selain media cetak dan media siaran, produk media massa pun berkembang pada media online.
Namun, dibalik perkembangan media tersebut muncul berbagai kritik yang mengatakan bahwa media massa telah digunakan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan politik-ekonomi dengan mengorbankan kepentingan banyak orang didunia. Salah satu kritik yang sering dialamatkan kepada media massa adalah bahwa media massa telah menjadi instrumen borjuasi yang menyeret masyarakat ke dalam atmosfir berpikir kapitalis dan menempatkan masyarakat sebagai masyarakat massa (mass society) yang intinya adalah masyarakat konsumen. Kritik ini tidak sepenuhnya salah. Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku masyarakat. Oleh karena itu, media massa dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan kepentingan politik dan ekonomi kelompok tertentu. Media massa dapat menjadi instrumen borjuasi untuk menanamkan nilai-nilai kapitalisme, menyebarkan propaganda dan mempengaruhi opini publik. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai kasus, seperti kampanye politik, perang, dan konflik sosial.
Kemunculan media sosial juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat. Media sosial telah memungkinkan masyarakat untuk saling terhubung dan berkomunikasi secara bebas. Namun, media sosial juga memiliki potensi untuk menyebarkan informasi yang salah dan memecah belah masyarakat.
Gerakan postmodernisme juga turut mempengaruhi perkembangan media massa. Menurut Emmanuel, postmodernisme adalah keseluruhan usaha yang bermaksud merevisi kembali paradigma modern (Emanuel, 2006: 93). Sedangkan menurut Ghazali dan Effendi, postmodernisme mengoreksi modernisme yang tidak terkendali yang telah muncul sebelumnya (Ghazali & Effendi, 2009: 161). Maka dapat disimpulkan bahwa postmodernisme adalah sebuah gerakan yang penting dan bermanfaat. Gerakan ini membantu untuk mempertanyakan asumsi-asumsi dasar tentang kebenaran, nilai, dan pengetahuan. Postmodernisme juga memiliki potensi positif dan negatif. Penting untuk memahami postmodernisme dan dampak yang ditimbulkannya. Kita harus menggunakan postmodernisme untuk mempertanyakan asumsi-asumsi dasar kita, tetapi kita juga harus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam relativisme moral atau nihilisme. Hal ini dapat berdampak pada media massa yang menjadi lebih berorientasi pada sensasi dan hiburan.
Tentu saja, tidak semua media massa digunakan untuk kepentingan borjuasi. Ada juga media massa yang berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat dan objektif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari potensi dampak negatif media massa. Kita harus kritis dalam mengonsumsi konten media massa dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda atau informasi yang salah. Kita juga harus berperan aktif dalam membentuk media massa yang lebih bertanggung jawab dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak negatif media massa:
1. Berdayakan media alternatif yang lebih independen dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
2. Kritiklah konten media massa secara kritis. Jangan mudah percaya dengan informasi yang disajikan oleh media massa.
3. Berpartisipasi dalam gerakan-gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif media massa.
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F UUD 1945). Media berperan sentral dalam masyarakat saat ini. Melalui media, informasi, pandangan, gagasan dan wacana saling dipertukarkan dan kemajuan masyarakat juga tercermin di dalamnya. Dalam masyarakat modern, media tertanam secara mendalam di dalam kehidupan sosial: tidak ada perkara sosial yang tidak melibatkan media.
Dengan upaya-upaya tersebut, kita dapat menjadikan media massa sebagai sarana yang positif untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H