Lihat ke Halaman Asli

Fact Checker UI

UKM Fact Checker Universitas Indonesia

Penyebab Psikologis Dibalik Penyebaran Hoaks dan Fake News

Diperbarui: 30 September 2023   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://news.csusm.edu/ask-the-expert-the-psychology-of-fake-news/

Apa itu hoaks dan fake news serta hubungannya dengan psikologi 

Hoaks dan fake news merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada informasi yang salah, menyesatkan, atau tidak akurat yang disebarkan dengan tujuan untuk menipu atau memanipulasi orang. Hoaks dan fake news erat kaitannya dengan aspek psikologi, di mana cara informasi semacam ini rqpqt memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku dari individu.Hubungannya dengan psikologi terletak dalam cara informasi semacam ini dapat memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku individu.

Penyebab psikologis penyebaran hoaks dan fake news

Seorang penyebar hoaks dan fake news adalah seseorang yang menyebarkan, meneruskan, dan memberitahukan suatu informasi hoaks dan fake news secara sengaja maupun tidak sengaja.

Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang menjadi penyebar hoaks, salah satu yang mendasar adalah alasan psikologis. Berikut motivasi psikologis seorang penyebar hoaks dan fake news yang memungkinkan:

1. Keuntungan

Penyebarkan informasi hoaks dan fake news karena informasi tersebut dapat menguntungkan pihak yang menyebarkannya.

2. Bias konfirmasi

Seseorang cenderung mencari informasi yang sesuai dan mendukung keyakinan atau pandangan mereka, sehingga mereka bisa mempercayai hoaks atau fake news tanpa melakukan validasi terlebih dahulu.

3. Rasa malas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline