Lihat ke Halaman Asli

Lita Widyawati

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Omimai: Budaya Menjenguk Orang Sakit ala Orang Jepang

Diperbarui: 12 Juli 2021   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: wajikan.com

Budaya menjenguk orang sakit mempunyai cara yang berbeda di setiap negara. Jika di Indonesia, ketika menjenguk orang sakit seyogyanya membawa buah tangan, seperti buah-buahan atau roti dan susu. Nah, orang Jepang biasanya bawa apa, ya?

Jepang merupakan negara dengan budaya yang bermacam-macam. Sifat masyarakat yang tertutup dan sangat menghormati satu sama lain ini berpengaruh terhadap budaya tersebut, lho. Contohnya ialah Omimai atau budaya menjenguk orang sakit yang punya banyak norma atau aturan. 

Omimai (お見舞い) atau yang dalam bahasa Indonesia berarti "menjenguk orang sakit" mempunyai beberapa aturan yang sangat diperhatikan oleh masyarakat Jepang. Kalau kamu sedang atau punya rencana tinggal di Jepang, harus perhatikan poin-poin berikut ini, ya!

1. Buah Tangan

Sebagian besar orang Jepang membawa buah-buahan untuk tambahan asupan vitamin sang pasien, buku atau majalah untuk membantu pasien agar tidak bosan, buket bunga, uang, atau barang lainnya yang menyesuaikan keadaan pasien. Dan batasan jumlah harga yang diperbolehkan adalah 3000 - 5000 yen.

Sumber: acreditta.com

2. Beberapa Hal Tabu yang Harus Dihindari

Ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika menjenguk orang sakit di Jepang, yaitu:

  • Jika ingin membawa bunga, jangan membawa bunga yang berada di dalam pot. Karena akar di dalam pot melambangkan bahwa orang yang sakit akan lama sembuh. Hanya boleh membawa bunga dalam buket atau wadah biasa yang akarnya sudah dibersihkan.
  • Tidak boleh membawa bunga berwarna merah karena melambangkan darah.
  • Tidak boleh membawa bunga krisan karena orang Jepang menggunakan bunga krisan untuk dekorasi ruangan pemakaman.

Hanataba (buket bunga) Sumber: flower-present.jp

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline