Lihat ke Halaman Asli

lita shafira

mahasiswa inisnu temanggung

Cara Berkomunikasi dengan Anak Autisme, baik Orangtua ataupun Guru

Diperbarui: 11 Juli 2023   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi membangun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang lain. Dalam dunia pendidikan, komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam membangun interaksi dan menyampaikan pesan edukatif, berupa materi belajar dari pendidik kepada peserta didik agar materi belajar dapat diterima dan dicerna dengan baik, dan dapat berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik.

Nahh, dalam dunia pendidikan berbasis inklusi tentu saja ada banyak perbedaan cara berkomunikasi jika di bandingkan dengan dunia pendidikan umum. Anak-anak yang menyandang autisme sangat membutuhkan dukungan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka. Baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Orang tua dan guru sangat berperan penting bagi perkembangan komunikasi anak. Lantas, bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan mereka? Mari simak penjelasan berikut ini!

Berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus terutama anak autisme merupakan hal yang tidak mudah. Apalagi bagi orang awam yang tidak terbisa dengan itu semua, mereka akan canggung saat berkomunikasi dengan anak autism. Kebanyakan dari mereka merasa takut jika sewaktu waktu mengganggu mood mereka dan emosi anak tersebut tidak terkontrol. Maka dari itu ada baiknya orang tua ataupun guru harus sangat mempedulikan dengan cara berkomunikasi yang baik dan benar.

Berikut cara berkomunikasi dan berinteraksi kepada anak autisme.

  • Menyebutkan nama mereka ketika berkomunikasi

Anak autisme biasanya akan merespon jika di panggil dengan sebutan nama. Mereka akan lebih faham jika kita berkomuniaksi dengan sebutan nama. Contoh saja “ Davin sudah makan?” atau “nanti kalau sudah selesai makan Davin cuci tangan ya!” dan bisa diberikan penekanan serta gerakan atau gestur. Ketika berkomunikasi dengan anak autism juga gunakanlah jeda dalam berbicara, jangan berbicara terlalu panjang yang nanti akan membuat anak tersebut susah menerima informasi atau menangkap apa yang sedang dibicarakan.

  • Sederhanakan bahasa yang digunakan

Ketika berbicara dengan anak yang menyandang autisme, penting bagi orang tua atau guru untuk menyederhanakan bahasa yang digunakan. Hal ini akan membuat anak lebih mudah untuk memahami apa yang orang tua atau guru katakan.

Jika anak lebih unggul dalam komunikasi nonverbal, cobalah berbicara dengan kata-kata tunggal. Sebagai contoh, jika anak bermain buku, orang tua atau guru bisa mengatakan “buku” kepadanya. Jika anak mengucapkan satu kata sebagai balasan, maka bisa mencoba untuk meningkatkan kosakata yang terucap dalam frasa pendek.

  • Kontak mata secukupnya

Hal yang paling penting saat berkomunikasi kapada orang lain ialah kontak mata. Akan tetapi hal tersebut sebaiknya jangan dilakukan kepada anak yang menyandang autisme. Mereka akan merasa seperti terintimidasi dan mereka juga merasa tidak nyaman karena dilihati terus selama berbicara. Akibatanya mereka akan merasa takut dan menunduk bahkan tidak mau berbicara lagi.

  • Jangan terlalu memberikan kebisingan dan sentuhan

Sama hal dengan terlalu memberikan kontak mata, terlalu memberikan kebisingan seperti suara tv suara ponsel yang nyaring dan sentuhan kepada anak penyandang autisme merupakan hal yang mereka tidak disukai. Mereka lebih menyukai suasana yang tenang. Karena ketika kita menyentuh mereka ketika sedang berkomunikasi, mereka akan merasa ketakutan saat disentuh apalagi pada orang yang belum mereka kenali.

Itulah penjelasan mengenai cara membangun komunikasi yang baik dengan anak autisme. Orang tua dan guru perlu belajar berkomunikasi dengan cara yang masuk akal bagi anak penyandang autisme, melalui beberapa strategi sebagai caranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline