Ahay, diajak makan Laksa Pak Inin sama KPK!
Siapa sih yang tidak senang diajak makan? Siapapun orangnya tentu tidak akan menolak ajakan makan seperti ini, apalagi yang ngajak makan adalah KPK, komunitas kompasiana yang sudah ada sejak tahun 2014. Kebetulan ada 15 kompasianer yang berbahagia menerima ajakan ini. Buat yang belum bisa ikut, sabar ya. KPK akan ajak kalian lagi kok di acara berikutnya.
Hanya dengan menggunakan Taxi Online kita bisa mengakses lokasi warung Laksa Pak Inin ini dari Stasiun Bogor. Cuma 20 menit waktu tempuh ke Cijeruk Cihideung ini. Posisinya ada di pingir jalan sebelah kanan. Warungnya sederhana dengan bangunan tua yang eksotik. Dinding dan atap terbuat dari kayu dan bambu. Lantainya juga masih semen, ada meja dan bangku tersusun rapih.
Warung Laksa Pak Inin ini termasuk kuliner legendaris lho! Soalnya sudah ada sejak tahun 1965. Wow, keren ya. Dan resepnya diturunkan ke generasi berikutnya secara turun menurun nih.
Ketika datang, warung sudah penuh dengan orang yang sedang makan. Bahkan saya kesulitan untuk mendapatkan meja dan bangku, untunglah ada Mba Muthia, Mba Diah Woro, Mba Hida dan Mistery Gues yaitu Mba Indah Noing yang sudah mendapatkan meja makan, jadi saya ikut join meja mereka. Antrian cukup banyak, sehingga selesai makan kita tidak bisa bersantai-santai untuk duduk diam ditempat. Karena harus gantian dengan orang yang juga ingin makan.
Pertama kali datang langsung mengshoot gambar warung tersebut sekaligus melihat pegawainya meracik beberapa porsi Laksa pesanan pelanggannya. Isi dalam mangkuk Laksa tersebut ada potongan ketupat, toge, oncom, bihun yang diguyur, lalu ditiriskan kemudian menuangkan lagi kuah kuningnya. Dilakukan berkali-kali mungkin agar bumbunya meresap dan menjadikan bahan-bahan dimangkok tersebut matang dengan sempurna. Wow, mencium aromanya membuat saya tidak sabar untuk menikmatinya.
Seporsi Laksa sudah hadir dihadapan. Ternyata dalam porsi tersebut sudah ada sepotong tahu dan telur rebus yang telah dikupas. Ada juga gorengan tempe, tahu, bakwan dan sate kikil sebagai toping tambahannya yang bisa kalian ambil dalam sebuah piring. Ingat ya, untuk ambil makanan dan minuman atau sambal kalian harus punya insiatif sendiri. Karena 4 orang pegawainya sibuk membuat racikan Laksa pelanggannya. Kalau pelanggannya tidak banyak mungkin bisa melayani apapun permintaan kalian.
Kalau mau makan Laksa Pak Inin, jangan kesiangan lho! Karena pagi-pagi aja sudah penuh dan antri. Kalau kesiangan ga bakal kebagian deh. Soalnya ada beberapa teman yang pernah datang tapi kehabisan. Disarankan sih datangnya pagi-pagi sebelum jam 1 siang.
Laksa kuah kuning ini terasa gurih dan manis, kuah berwarna kuning ini juga kental ditambah dengan harumnya daun kemangi, membuat nikmat Laksa Pak Inin dilahap. Tetapi tanpa sambal rasanya agak kurang pas deh dengan lidah dan selera saya, maka demi menambah citra rasa Laksa tersebut, saya masukan 5 sendok sambal. Dasar penggila pedas, 5 sendok masih belum terasa maka saya tambahkan lagi sampai rasanya pas. Jangan dicontoh kalau urusan sambal ini ya. Kalian bisa sakit perut kalau tidak biasa makan sambal.