Lihat ke Halaman Asli

Lita Chan Lai

Semangat Jiwa

Jero Wacik di Mata 3 Tokoh PAN

Diperbarui: 9 Mei 2016   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini foto pribadi saya saat bertemu Jero Wacik di Sidang Tipikor

Banyak orang yang mengenal Jero Wacik. Nama beliau sangat familiar di kalangan Politikus Indonesia dan jajaran Menteri Kabinet Bersatu yang di Pimpin Oleh mantan Presiden RI ke-6 Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.


PAN, Partai yang saya kenal baik karena disana saya berkecimpung dalam aktifitas sebagai kader dan organisasi sayap-sayap partai seperti SIMPATIK ( Sistem Pengamanan dan Pengawal Teknis Lapangan) dan GMN (Garda Muda Nasional). Tentu saja saya mengenal Para Tokoh yang ada di partai tersebut.
Saya pilih 3 Tokoh PAN yang ada didalam buku “Jero Wacik Di Mata 100 Tokoh”. 2 Tokoh PAN yang sama-sama pernah menjadi Menteri Kabinet Bersatu dan 1 Tokoh PAN yang ikut mendirikan partai dan membuat lambang PAN. Ketiga-tiganya memang sangat akrab dengan Jero Wacik. Apa kata 3 Tokoh tersebut tentang Jero Wacik?
Hatta Rajasa (Mantan Menteri Koordinator Perekonomian)

Saya sudah mengenal Jero Wacik sebelum berlangsung reformasi. Saya aktif di IA ITB (Ikatan Alumni ITB), sekitar tahun 1996-7 saya berkunjung ke Bali dan bertemu dengan Jero Wacik. Waktu itu Pak Wacik adalah pengusaha sebuah resort. Saya sempat tertarik untuk melebarkan usaha ke Bali. Saat itu belum di partai, belum punya partai dan masih menjadi pengusaha di bidang perminyakan. Di situ kami mulai sering bertemu.
Yang saya  tahu tentang Jero Wacik adalah, dia itu orangnya ulet. Kalau ingin sesuatu dia tidak gampang menyerah. Orangnya juga tekun. Sebagai pekerja profesional di Astra, atau United Tractors, saya tahu beliau berprestasi. Kemudian Pak Wacik terjun ke dunia bisnis, menggeluti usaha sendiri yang tentunya butuh nyali besar selain menuntut jiwa entrepreneurship yang tinggi. Pak Wacik adalah pembelajar yang cepat (fast learner). Dia juga cepat menyesuaikan diri. Orangnya supel. Bergaulnya luas dan luwes. Tidak gampang marah, tidak mudah emosional.

Waktu BP Migas dibubarkan, saya dan Pak wacik bekerja sampai pagi untuk merumuskan solusi yang akan dibacakan Presiden keesokan harinya. Jadi tidak sempat terjadi kerugian negara sampai triliunan rupiah seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Pak Wacik diangkat menjadi Sekretaris di Majelis Tinggi maupun di Dewan Pertimbangan Partai Demokrat. Itu suatu cerminan kepercayaan Presiden pada Pak Wacik.

Zulkifli Hasan (Mantan Menteri Kehutanan RI)

"Pak Wacik selalu mengutamakan kepentingan Negara” kata Zulkifli Hasan.

Saya kenal Pak Wacik setelah sama-sama di partai. Beliau di Partai Demokrat, saya di PAN, sebagai Sekjen PAN. Waktu itu, walau saling kenal tetapi belum akrab. Setelah menjadi menteri di kabinet, rumah kami sebagai menteri itu bersebelahan di Jl. Denpasar Raya. Sebagai tentangga tentunya saling berkunjung. Sehingga menjadi teman dekat. Bahkan saya sama Pak Wacik itu tanpa harus berkata-kata bisa saling memahami. Pernah wartawan bertanya, bagaimana hubungan antara ESDM dengan Kehutanan terkait dengan adanya titik-titik pengeboran geotermal di areal hutan lindung yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kehutanan. Sebab wartawan tahunya dengan menteri yang lama (meskipun sama-sama Kabinet Indonesia Bersatu) tetapi tidak harmonis. Jawaban Zulkifli adalah” Kalau saya dan Pak Wacik bertetangga sebelahan rumah. Walau kami tak jumpa, satu di ESDM dan satu di Kehutanan, tetapi kami memiliki hubungan bathin; hubungan khusus. Kadang-kadang tanpa saling berjumpa pun kami sudah bisa saling memahami satu dengan yang lain”

Hobi saya dan Pak Wacik juga sama. Sama-sama suka golf, sama-sama hobi bernyanyi, kalau bernyanyi Pak Wacik paling pintar. Kesan saya Pak Wacik itu orang yang baik sekali. Beliau orang yang taat beribadah. Bayangkan, prinsip-prinsip hidupnya saya dengar, harus mengejar prestasi untuk masyarakat sebagai pengabdian. Jadi tidak boleh semata-mata untuk pribadi tetapi harus untuk kepentingan yang lebih besar (luas). Tidak hanya itu, pengabdiannya itu adalah sebagai bekal untuk “nanti”.

Pak Wacik orang yang tegas, berani, pintar bergaul, humble, dan supel. Utamakan selalu kepentingan negara, begitu yang saya sering dengar Pak Wacik Berpesan. Sewaktu menjadi Menteri Pariwisata Pak Wacik mampu meningkatkan pariwisata dengan pesat. Track recordnya sangat bagus. Pak Wacik sudah mencapai prestasi yang luar biasa, saya kira yang tertinggi, artinya sudah menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dua kali, kemudian menjadi Menteri ESDM, lalu Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat. Ini luar biasa, prestasi yang tak banyak dicapai anak bangsa. Banyak orang yang sayang ke Pak Wacik, saya melihat semenjak memimpin ESDM, badannya bertambah kecil. Pak Wacik harus memperhatikan diri – kalau cinta negara, cinta bangsa dan masyarakatnya – sekarang harus ditambah, cinta pada dirinya sendiri. Dengan memperhatikan tubuh dan kesehatan. Itu nasehat saya sebagai teman dan sahabat kepada Pak Wacik.

Joko Santoso HP (nama yang sering di sebut Jero Wacik)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline