Lihat ke Halaman Asli

Rinduku yang Tak Pernah Usai

Diperbarui: 28 April 2020   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay. com


Malam-malam yang telah ku lalui, hingga dua musim telah berlalu,  aku masih tetap menunggu kealpaan,  wajahmu kian memancar keindahan,  terbawa arus angin sepoi-sepoi. 

Ada tanya yang belum terjawab, saat aku mulai mendaki bukit Sapporo,  bersama kenangan asmara Yang tak berkesudahan... 

Bayangmu kian menghilang,  rinduku semakin membeku, bersama batu tertutup ilalang menyisakan petangnya senja... 

Di bukit Sapporo,  aku menunggumu, hatiku meluapkan air mata begitu derasnya,  hingga memenuhi aliran sungai di bawah bukit. 

Begitulah kau datang dan kau pergi,  meninggalkan cinta dan kerinduan,  yang tak pernah bisa ku tampung dalam bilik hatiku,  tapi langit selalu menitipkan pelangi untuk menyimpan bait-bait doa,  agar aku tetap memilin rindu ini hingga tiba waktunya nanti... Tetaplah di sini... Agar aku terus memintal rindu... 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline