Lihat ke Halaman Asli

Juli Suhaidi

Mahasiswa

Ulasan ANTARIKSA 2024 Sudut Pandang Psikologi Komunikasi: Membentuk Opini Publik "Safety Riding" untuk Keselamatan Berkendara

Diperbarui: 21 Juli 2024   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram UNISA

Perhelatan event ANTARIKSA atau Ajang Kreativitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta berlangsung sukses pada Jumat 19 Juli 2024. 

ANTARIKSA kali ini mengusung tema ‘Safety Riding’ dengan Menghadirkan narasumber dari Kapolda DIY, Honda, serta seorang influencer touring dengan julukan Mas Rang. 

Pemilihan tema ‘Safety Riding’ berkaitan dengan keresahan mahasiswa Ilmu komunikasi akan kecelakaan pengendara motor yang banyak memakan korban jiwa. Sebagai sebuah universitas dengan lokasi kampus yang berdekatan dengan jalur cepat Ring Road, Mahasiswa dari Unisa Yogyakarta juga banyak yang mendapatkan musibah kecelakaan bahkan memakan korban jiwa. 

Mirisnya, duka cita kembali melanda jajaran Unisa Yogyakarta setelah mendapatkan kabar duka mahasiswi keperawatan Anestesiologi yang berpulang akibat kemalangan sehari sebelum acara ANTARIKSA 2024 ini dimulai.

Walaupun puncak perhelatan ANTARIKSA 2024 pada Jumat 19 Juli 2024, akan tetapi kampanye mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta atas perilaku Safety Riding sudah berjalan sebelumnya. Mereka gencar menyebarkan Poster, Postingan Media Sosial, dan Iklan Video yang menarik. Dalam Kajian Psikologi Komunikasi ini berkaitan dengan Usaha menanamkan memori kepada publik terutama di sekitar Unisa tentang pentingnya berkendara yang aman.  Beberapa jargon seperti “Lambat asal Selamat” ditanamkan kebenak publik melalui berbagai media. 

Dalam teori Psikologi Komunikasi, terhadap beberapa istilah seperti Sensasi, Persepsi, dan Memori. Tiga prinsip ini diterapkan pada promosi Social Movement ANTARIKSA 2024 agar terbentuk Opini Publik pentingnya ‘Safety Riding’ dengan harapan mengurangi jumlah kecelakaan pengendara motor terutama pada lingkungan Unisa Yogyakarta.

Sensasi adalah berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang dapat menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Proses sensasi terjadi apabila alat-alat indera mengubah suatu informasi menjadi impulsimpuls saraf menjadi bahasa yang dapat dipahami oleh otak. Fungsi alat indera sangat penting dalam menerima informasi dari lingkungan. Karena melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik dari lingkungannya dan mendapat pengetahuan serta kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Seluruh Mahasiswa Ilkom penyelanggara Antariksa berusaha maksimal agar sensasi yang dirasakan bisa memahami pesan “Safety Riding” dengan cepat. Pemilihan palet warna Kuning dan Hitam yang mewakili Transportasi menjadi salah satu strategi cerdas memanfaatkan alat inderawi manusia.

Persepsi adalah pengalaman tentang suatu peristiwa, objek, atau hubungan-hubungan yang dapat diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Di antaranya adalah Perhatian. 

Perhatian adalah “proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah”. Dalam menyebarkan sebuah gagasan, mendapatkan perhatian menjadi sebuah tantangan sendiri. Agar bisa mendapatkan perhatian dalam menanamkan opini “Safety Riding” mahasiswa Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta bekerja keras dengan memproduksi konten yang kreatif dan ciamik yang mengundang perhatian banyak orang.

Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang dapat menyebabkan organisme sanggup untuk merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Dalam proses penyimpanan ingatan manusia, terdapat tiga tahapan penting yang menjadi pertimbangan: Perekaman, Penyimpanan, dan Pemanggilan. ANTARIKSA 2024 memiliki tujuan akhiri agar tema “Safety Riding” membekas diingatan audiens. Namun ingatan manusia terbatas, oleh karena itu memproduksi dan mengulang-ngulang informasi penting dilakukan agar pesan bisa bertahan lebih lama di memori. Hal ini seperti dilakukan seluruh jajaran ANTARIKSA dengan membagikan pesan “Safety Riding” jauh hari sebelum puncak ANTARIKSA 2024 berlangsung.

Referensi:
Putriana, Angelia, Dkk. (2021) Psikologi Komunikasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline