Lihat ke Halaman Asli

Sulistyo

Buruh Dagang

Liburan Nataru, Waspadai Lokasi Macet di Yogyakarta dan Sekitarnya

Diperbarui: 26 Desember 2019   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Liburan panjang di akhir tahun 2019 bertepatan dengan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 dapat diprediksi terjadi kemacetan di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

Jalan utama  menuju kota Yogyakarta seperti Jalan Solo-Yogya, Jalan Magelang-Yogya, dan Jalan Purworejo-Yogya akan dipadati arus lalu lintas, baik bus-bus yang mengangkut rombongan wisata dari luar kota maupun kendaraan pribadi roda empat dan roda dua.

Dari amatan lapangan, sejak H-3 menjelang Natal hingga tulisan ini disusun jumlah bus-bus wisata sudah nampak bersliweran di kota Yogyakarta. Kantong-kantong parkir bus wisata seperti Taman Senopati, Abubakar Ali, dan Ngabean penuh deretan bahkan sebagian lagi diparkir di halaman-halaman hotel/penginapan yang memiliki halaman luas.

Menurut data dari Dinas Perhubungan DIY, jumlah kendaraan yang masuk Yogyakarta diperkirakan mencapai 2.001.437, meningkat enam persen dari tahun lalu. Berkait hal itu, Dishub DIY telah menyiapkan kantong-kantong parkir alternatif atau tambahan untuk menampung mobil/bus wisata seperti Stadion Kridosono, GOR Amongrogo, Kebun Binatang Gembiraloka, bahkan jika masih kurang bisa menempati eks Kampus STIE Jalan Parangtritis. (Selengkapnya baca ini)

Dari beberapa catatan tahun-tahun sebelumnya, obyek-obyek wisata yang sering dikunjungi para wisatawan seperti wisata alam/pantai (Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul berada di bagian selatan) dan lereng pegunungan di bagian utara (Sleman), disamping itu wisata sejarah, budaya, dan antraksi seni seperti museum, candi-candi, serta wisata kulinernya yang khas selalu diburu wisatawan.

Di wilayah perkotaan pastinya ikon utama yang masih nge-trend dikunjungi para wisatawan hingga kini yaitu kawasan Kraton, Titik Nol Kilometer, Pasar Beringharjo, Malioboro, dan sekitar hingga kawasan Tugu.

Nah penulis anjurkan jika mengunjungi kawasan perkotaan seperti disebut diatas, sebaiknya wisatawan berjalan kaki menyusurinya (bisa dimulai dari Kraton menuju utara hingga kawasan Tugu, atau sebaliknya). Hal ini untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas, mengingat tidak sedikit pengunjung yang sering ber-swafoto, selfie bersama dan menambah kepadatan.

Sementara itu jalur-jalur lalu lintas di luar kota Yogyakarta kerap terjadi kemacetan atau padat merayap saat liburan perlu diwaspadai. Lokasi rawan macet di wilayah timur antara lain Yogya-Prambanan yaitu di simpang Maguwo, kawasan Bandara Adisutjipto, simpang Kalasan dan kawasan Prambanan.

Di wilayah selatan kemacetan sering terjadi di jalan lingkar selatan antara lain di simpang Ketandan, simpang Giwangan (sekitaran Terminal Bus), simpang Drowo ke/dari Parangtritis, simpang Dongkelan.

Akses jalan menuju Gunungkidul juga rawan macet saat liburan panjang, seperti di sepanjang Jalan Yogya-Wonosari (Kid Funs, Piyungan/Bukit Bintang Patuk). Demikian halnya kawasan wisata pantai selatan seperti  Glagah, Pantai Baru, Samas, Parangtritis, Baron, Kukup, Krakal, Indrayanti, perlu diwaspadai kepadatan arus lalu lintasnya.

Untuk wilayah barat, rawan macet ruas jalan Yogya-Wates  sering ditemui di kawasan terminal Wates, simpang Sentolo, simpang Pedes/Sedayu, Pasar Gamping, simpang Wirobrajan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline