Lihat ke Halaman Asli

Sulistyo

Buruh Dagang

Jelang Libur Tahun Baru, Yogyakarta Padat Merayap

Diperbarui: 17 Desember 2018   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (foto: tribunnews.com)

Terhitung sejak Kamis (13/12/2018) lalu dan bersamaan dengan mulai liburan sekolah, Kota Yogyakarta menampakkan suasana yang lumayan berbeda dibanding biasanya. Hal demikian ditandai kepadatan arus lalu-lintas jalanan yang didominasi bus-bus maupun kendaraan angkutan wisata menuju obyek-obyek yang berada di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

Dampak atas berdatangannya para wisatawan terutama anak sekolah sejak akhir pekan ini barang tentu akan menambah ramai dan meriahnya suasana kota Yogyakarta, terutama di seputaran kawasan kantong parkir seperti di Taman Parkir Abubakar Ali, Taman Parkir di Jalan Senopati (Depan BI), Taman Parkir Ngabean terus dipenuhi  bus-bus wisata dari luar kota.

Bahkan dari amatan lapangan penulis, kemarin Sabtu (15/12) terlihat lahan parkir di Ngabean yang tergolong paling luas memanjang telah dipenuhi bus wisata, tak mampu lagi menampung sehingga bus-bus yang baru datang dialihkan ke sisi utara di seputaran Jalan Ngampilan (menempati lahan kosong) berjejal disana.

Seperti halnya dari tempat-tempat parkir itulah para pengunjung melakukan jelajah wisata di kota Yogyakarta. Ada yang berjalan kaki, naik ojek, hingga menumpang becak maupun angkutan lain.

Obyek-obyek wisata yang biasanya awal dikunjungi antara lain: Kraton Yogyakarta, Kawasan Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan (malam hari), wisata belanja dan kuliner di Malioboro, Pasar Beringharjo, Kawasan Titik Nol (Taman Pintar, Beteng Vredeburg, Depan Gedung Agung) sambil berswa-foto/selfie untuk kenangan,

Dititik-titik dalam kawasan itulah kini suasana kota Yogyakarta dijejali pengunjung wisatawan, sehingga sering diberlakukan sistem buka-tutup untuk memperlancar arus kendaraan. 

Jalanan di perkotaan semakin padat merayap dipenuhi wisatawan domestik, anakmuda/rombongan murid sekolah dari luar kota untuk mengisi liburannya disusul menuju obyek-obyek wisata alam, gunung, pantai, wisata sejarah, seni-budaya, dan lainnya yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Belum lagi nantinya menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, dapat diprediksi bahwa Yogyakarta dan sekitarnya (Jalan Magelang arah Candi Borobudur, Jalan Kaliurang dan Ring Road Utara arah Wisata Gunung Merapi, Jalan Solo arah Bandara Adisutjipto, Candi Prambanan, Jalan Parangtritis atau arah ke Pantai Selatan dan Gunungkidul, akan bertambah kepadatan arus lalu-lintasnya, dan jalananpun cenderung semakin padat merayap.

Nah, dampak lain dari peak season atau berlangsungnya kondisi dimana kebutuhan akan beberapa jasa meningkat drastis yang disebabkan oleh faktor liburan panjang seperti saat ini -- pastinya layak dipahami dan disikapi, terutama bagi para pengunjung/wisatawan untuk memperlancar dan untuk kenyamanan berwisata dalam suasana senang.

Berdasar pengalaman dan amatan, ada beberapa hal yang perlu diketahui pada saat peak season antara lain membuat harga beberapa barang dan jasa menjadi lebih mahal dari harga normalnya. Terutama jasa transportasi udara dan moda transportasi lain, tarif penginapan, harga tiket di tempat wisata, semuanya bisa menjadi dua kali lipat dari harga biasa, bahkan lebih.

Salah satu langkah yang perlu disikapi agar kita terhindar dari "tidak kebagian tiket maupun tempat/penginapan" ada baiknya sudah melakukan booking jauh-jauh hari sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline