Lihat ke Halaman Asli

Perumahan, Permukiman Pertamanan

Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan data statisik sektor perumahan,pemukiman dan pertamanan di Kota Batam pada tahun 2016-2019,terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah rumah layak huni,tetapi ada permasalahan dengan permukiman kumuh dan ruang terbuka hijau.

Selama tahun 2016-2019 jumlah rumah layak huni di kota Batam meningkat setiap tahunnya. Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2017 dengan peningkatan sebesar 1053 unit. Sedangkan,pada tahun 2019 terdapat 275.395 rumah layak huni.Selama tahun 2016-2019 persentase luasan terbuka hijau di kota Batam tidak mengalami perubahan di setiap tahunnya. Pada tahun 2019 persentase luasan permukiman kumuh meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan perkotaan: peningkatan jumlah rumah layak huni,mencerminkan pertumbuhan perkotaayang pesat di Kota Batam selama periode tersebut. 

c Upaya perencanaan perkotaan yang lebih efektif dan kebijakan yang mendukung perbaikan permukiman kumuh mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Ruang Terbuka Hijau(RTH): RTH adalah area memanjang/jalur/mengelompok,yang penggunaan nya lebih bersifat terbuka,tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. RTH yang baik dapat meningkatkan kualitas lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kualitas hidup.

Jadi, kesimpulan nya adalah data sektor perumahan, permukiman, dan pertamanan Kota Batam selama tahun 2016-2019 menunjukkan pertumbuhan perkotaan yang pesat, tantangan terkait permukiman kumuh, dan perlunya perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan ruang terbuka hijau. Dalam konteks ini, perencanaan perkotaan yang berkelanjutan dan kebijakan yang tepat dapat membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan yang positif dan pelestarian lingkungan yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline