Lihat ke Halaman Asli

Feni Sulistyawati

Pecinta dunia pendidikan dan kesehatan

Etiologi Penyakit Campak

Diperbarui: 27 Juni 2021   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Campak merupakan golongan dari penyakit akut. Dikategorikan penyakit akut karena berlangsung dalam waktu yang singkat yakni beberapa hari atau minggu saja. Dimana pada campak sendiri memiliki periode sekitar 2 minggu. Selain itu, campak adalah penyakit infeksi endemis yang disebabkan oleh virus asam ribonukleat rantai tunggal (measles virus) dimana masih termasuk dalam keluarga Paramyxovirus Virus. Disebut juga dengan rubeola, morbilli, atau measles yang memiliki struktur tubuh yang terdiri dari RNA berbentuk helix simetris terdapat dalam suatu selubung serta memiliki partikel berbentuk spheres dengan diameter antara 1200 sampai dengan 2500 A, diperoleh dengan pengukuran filtrasi atau ultrasentrifuse dengan diameter 1400 A. Selain itu virus campak juga terdiri dari nukleokapsid yang panjang terdiri atas RNA dikelilingi oleh satuan struktur protein yang diatur dalam suatu pola heliks, memiliki diameter dari nukleokapsid 170 A. Nukleokapsid sendiri berada dalam suatu selubung tebal sekitar 100 A dengan jumlah tonjolan pendek pada permukaannya.

Virus campak sangat sensitif terhadap panas yang mana sangat mudah rusak pada suhu 37oC. Memiliki toleransi terhadap perumahan pH yang baik sekali. Bersifat sensitif terhadap ether, cahaya, dan trysine. Jangka waktu hidup virus tergolong pendek yakni kurang dari 2 jam. Apabila dilakukan penyimpanan dalam laboratorium maka suhu terbaik virus ini adalah 70oC. Cytipathogenik dari pengaruh virus ini berwujud lesi/ luka yang dihasilka oleh virus campak pada kultur jaringan dengan sifat sincytia, sel spindle, inklsi sitoplasma dan inti.

Meskipun telah lama dikenal sebagai virus monotipik dan bersifat stabil antigensi, akan tetapi virus ini mempunyai suatu RNA-dependent, RNA polymerase dengan tingkat kesalahan yang melekat serta tidak memiliki kapasitas koreksi sehingga menyebabkan beberapa derajat variabilitas dapat terjadi. 6 gen protein utama yang dimiliki oleh virus ini yakni M, F, N, H, P, serta L. Pada selubung bagian luar terdapat dua glikoprotein permukaan yang dikenal sebagai protein hemaglutinine (H) dan membrane fusion protein (F). Sedangkan secara serologis virus ini bersifat monotipik, meskipun galur tipe alam diketahui secara genetik memiliki sifat heterogen dan beberapa genotip telah dapat diidentifikasi. Dengan pemeriksaan analisis urutan nukleotida beberapa variabilitas telah dapat ditentukan terjadi pada gen N, M, H, dan F.

Referensi

Halim, R. G. (2016) ‘Campak pada Anak’, Cdk-238, 43(3), pp. 186–189.

Handayani, L. and Suharmiati (2011) Agar Anak Gak Gampang Sakit: Sehat dengan Sayuran, Buah, dan Ramuan Herbal Pendongkrak Imunitas Tubuh. 1st edn. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Rajab, W. (2009) Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. 1st edn. Edited by M. Ester. Jakarta: EGC.

Soegijanto, S. (2016) Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 6. 1st edn. Surabaya: Airlangga University Press.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline