Lihat ke Halaman Asli

Belum Ada Judul

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sedang memejamkan mata seperti ini, aku bisa membayangkan diriku sedang terbang mengunjungi tempat-tempat bersejarah dunia. Tempat-tempat eksotik dimana tanah dan batu mengabadikan jejak manusia, mencatat kegembiraan, menyimpan rahasia dan ikut menangis bersama darah manusia.

Aku bisa merasakan kakiku menapaki padang pasir di Cape Town, tempat Jamie McGregor menemukan berlian. Aku melihat tubuhnya tercabik oleh burung pemakan bangkai.

Bergidik aku melihat rangka manusia yang terabadikan di reruntuhan Pompeii.

Aku bisa melihat diriku menyusuri jalan-jalan batu, merasakan tekstur dinding-dinding rumah di Anatolia.

Terpukau dengan isi perpustakaan Harun al Rasyid di Baghdad.

Mengagumi kemegahan Red Cliff, menatapi pahatan pesan-pesan kuno pada dindingnya.

Dan tentu saja menyusuri Trowulan. Aku bisa mendengar sorak sorai ksatria Bhayangkara berlatih di kolam Segaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline