Lihat ke Halaman Asli

Anak Usia 3-4 Tahun Masih Terlambat Berbicara, Orangtua perlu Waspada

Diperbarui: 17 Oktober 2023   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak ialah karunia sekaligus amanah terbesar yang Alloh SWT titipkan kepada para orang tua. Kehadiran anak sangat dinanti-nantikan sebagai pelengkap kebahagiaan pasangan dalam berumahtangga. Orang tua sangat menginginkan anak mereka tumbuh dan berkembang dengan optimal, dan begitupun peran orang tua terutama seorang ibu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yang mana untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan perhatian, pengawasan, perawatan serta pendidikan untuk menunjang hal tersebut.

       Menjadi orang tua yang hebat diperlukan banyak pengetahuan dalam merawat anak, dan orang tua harus paham perkembangan anak sesuai usianya dikarenakan untuk mengetahui apakah tumbuh kembang si kecil sesuai dengan usianya atau terlambat. Hal tersebut tidak boleh disepelekan oleh para orang tua karena akan berdampak fatal bila lalai.

     Tidak dapat dipungkiri tahap berbicara anak menjadi momen yang dinantikan oleh orang tua dan perlu untuk memperhatikan hal tersebut. Walaupun setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, namun tidak sedikit anak mengalami keterlambatan dalam berbicara.Seperti pembahasan kali ini yakni keterlambatan berbicara pada anak usia 3-4 tahun. Pada dasarnya usia 12-18 bulan bayi bisa berbicara 20 kata atau lebih sedangkan usia 2-3 tahun mulai bertambah kosa kata anak dan mengerti perkataan orang tua atau sekitar. Sedangkan pada usia 3 tahun anak sudah mampu berbicara dengan lancar. Jika anak pada usia 3 tahun belum lancar berbicara atau hanya beberapa kosa kata saja, ia disinyalir mengalami terlambat berbicara.

       Keterlambatan berbicara merupakan gangguan komunikasi yang lumrah terjadi pada anak dimasa pertumbuhannya, namun dika diabaikan akan menjadi hal yang serius dan berpengaruh pada aspek perkembangan serta kecerdasa pada anak dimasa depan. Untuk menjadi alarm para orang tua dalam memantau tumbuh kembang anak, berikut beberapa tanda anak mengalami gangguan berkomunikasi:

  • Anak tidak babbling sampai usia 12 bulan
  • Ketika usia 15 bulan anak belum aktif mengoceh
  • Saat usia 2 tahun anak tidak jelas saat mengucapkan kata
  • Usia 3 tahun anak tidak mampu mengucapkan kalimat pendek
  • Anak sulit mengikuti arahan
  • Pengucapan atau artikulasi anak tidak jelas
  • Anak kesulitan membuat sebuah kalimat yang ditandai dengan anak mengucapkan sepenggal kata seperti ''kencing'' disaat anak ingin membuang air kecil.

       Faktor yang dapat mempengaruhi anak mengalami keterlambatan dalam berbicara karena anak kurang diberikan stimulasi baik tidak atau jarang mengajak anak berbicara  setiap harinya bahkan jarang melibatkan anak dalam pembicaraan sehingga anak hanya mendengarkan saja, kemudian terlalu sering memberikan gadged pada anak sehingga anak hanya terdiam di depan gadget tanpa dapat stimulasi dari gadget tersebut, orang tua bisa bertanya pada anak apa yang ia tonton dan lihat dalam gadget guna agar anak paham apa yang ia tonton, seringkali  orang tua jarang mengajak anak bersosialisasi dengan orang luar yang nantinya mengakibatkan anak takut dengan orang luar, timbul rasa malu bahkan menangis bila banyak orang asing disekelilingnya dan faktor lainnya yang terlepas dari masalah saraf,oral, dan lainnya yang mempengaruhi anak mengalami keterlambatan dalam berbicara.

    Sebagai orang tua apa yang perlu dilakukan saat anak mengalami beberapa tanda diatas?, tidak perlu khawatir setiap anak yang mengalami keterlambatan berbicara dapat diberikan stimulasi yang dapat dilakukan di rumah saja:

  • Seringlah ajak anak berbicara atau mendongengkan anak

Sejak dalam kandungan sampai anak lahir disarankan untuk sering mengajak anak berbicara meskipun anak masih belum paham. Orang tua terus mengajak anak berbicara. Dalam hal ini orang tua tidak perlu bingung saat hendak mengajak anak berbicara cukup berikan berbagai pertanyaan sederhana seperti saat anak makan tanya lauk apa yang ada dipiringnya, rasanya seperti apa, warna apa dll. 

Tidak hanya aktif mengajak anak berbicara tapi juga bercerita karena melalui bercerita atau mendongengkan anak adalah cara terbaik untuk menstimulasi komunikasi anak dan dengan bercerita anak dapat menambah kosa kata baru setiap harinya, tidak hanya itu bahkan anak yang sering didongengkan dapat meningkatkan IQ yang tinggi pada anak. Memberikan respon yang menyenangkan saat berbicara dengan anak

  • Memberikan respon yang menyenangkan saat berbicara dengan anak

Saat anak mengucapkan kata atau bercerita tunjukkan respon antusias, namun ketika ada kosa kata yang kurang tepat dalam pengucapannya jangan langsung dikoreksi. Cukup berikan respon menyenangkan agar anak aktif berbicara dan dapat menjadikan motivasi bagi anak. Mungkin saat anak pulang sekolah selalu tanyakan apa yang ia lakukan disekolah, bagaimana perasaanya dan berbagai percakapan lainnya. Hal ini bertujuan agar anak terus aktif berkomunikasi baik di lingkungan keluarga atau luar anak.

  • Menggunakan kosa kata yang benar

Saat memberikan stimulasi pada anak hendaklan menggunakan bahasa yang benar tanpa harus mengikuti bahasa anak saat berbicara atau mencadelkan suara seperti . Dengan begitu anak akan tumbuh dengan cara komunikasi yang baik dan benar. Bahkan saat anak berusia 3 tahun perlu untuk mengajarkan kosa kata yang benar bahkan saat anak belum terlalu lancar berbicara sekalipun.

      Orang tua yang hebat ialah orang tua yang melek berbagai informasi demi tumbuh kembang anak yang optimal, untuk itu banyak platform yang membahas terkait tumbuh kembang anak. sebagai orang tua harus memperhatikan tumbuh kembang anak yang baik seperti apa dan bila terlihat gejala atau gangguan segera cari solusi atau penanganan terbaik agar anak tidak mengalami masalah dikemudian harinya.  Ilustrasi anak keterlambatan dalam berbicara sangat pendiam di lingkungannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline