Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Tergiur Iklan Produk Pelangsing? Tunggu Dulu...

Diperbarui: 30 Maret 2022   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: unsplash.com/@diana_pole

Sudah terlanjur membeli atau baru sebatas melihatnya?

Dari mulai bentuk pil, serbuk minuman, teh, sampai kalung atau sabuk, hari ini produk-produk yang menawarkan penurunan berat badan makin beragam rupanya. Membuat makin senang karena banyak pilihan atau membuat makin kritis karena bertanya-tanya, "Apakah benar begitu?"

Kondisi Terkini yang Membuat Produk Pelangsing Menjadi Ada?

Obesitas dan kelebihan berat badan (overweight) telah menjadi masalah gizi di dunia. Sejak tahun 1975, obesitas di seluruh dunia telah meningkat hampir 3 kali lipat. Hal ini tentu mengkhawatirkan, sebab keadaan obesitas bisa menimbulkan risiko kesehatan yang lain seperti diabetes, penyakit kardiovaskuler bahkan sampai kematian. 

Menurut WHO dan UNICEF, jumlah orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan (overweight) di Indonesia telah berlipat ganda selama dua dekade terakhir. 

Tidak berhenti di situ saja, menurut Survei Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 obesitas pada anak juga meningkat, di mana diketahui 1 dari 5 anak usia sekolah dasar dan 1 dari  7 remaja di Indonesia mengalami kelebihan berat badan/obesitas.

Ya, tidak hanya bisa dialami orang dewasa, pun remaja dan anak-anak bisa menjadi obesitas. Namun, kabar bahagianya, obesitas sebenarnya dapat dicegah.

Kenapa Produk Pelangsing Nggak Ada Matinya?

Melihat kondisi tersebut, maka tidaklah heran jika kemudian produk-produk pelangsing bermunculan dan nggak ada matinya.

Harapan ingin menurunkan berat badan lalu menjadi langsing dengan cara yang cepat seperti yang terlihat dalam iklan yang ditawarkan ditambah dengan perpaduan testimoni pembeli -yang entah benar atau editan- membuat magnet untuk mencobanya makin kuat saja, ya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline