Susu lagi, lagi-lagi susu.
Gara-gara sebuah video yang memperlihatkan orang-orang berebut sebuah produk susu, susu jadi ada di mana-mana. Bisa ditemukan di status WhatsApp, Instagram, Twitter, Youtube, dan perbincangan sehari-hari belakangan. Apa salah susu sampai hampir seluruh warganet Indonesia, khususnya, membicarakannya?
Termasuk saya, sekarang. HAHA. Ya, sebenarnya saat sedang ramai-ramainya saya sudah menyinggung dan mencoba membahas. Hanya saja memang dalam kemasan yang bukan tulisan, melainkan video Youtube. #hiyaaa Tautan akan saya berikan di akhir tulisan ini, ya. #promowkwk
Kembali pada pembicaraan susu.
Susu yang Menyempurnakan
Pernah mendengar pedoman 4 sehat 5 sempurna?
Pedoman yang mengajak kita untuk mengonsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu agar sempurna. Pedoman yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo. Pedoman yang sudah ada sejak 1952. Iya, sudah lama sekali.
Untuk itulah, pedoman tersebut kini sudah digantikan karena seperti kita juga sama-sama tahu bahwa ilmu selalu berkembang. Pedoman tersebut kini berganti menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS), di mana dalam panduannya tidak lagi menjadikan susu sebagai penyempurna makan kita, apalagi hubunganmu dengan dia. #eh
Dalam PGS, susu diposisi yang sama dengan halnya sumber protein yang lain. Tentu tidak hanya protein, diantaranya juga terkandung zat mikronutrien lain seperti ada vitamin B12, vitamin D, kalsium, dan fosfor. Susu menjadi salah satu sumber makanan bergizi dan menyehatkan, bukan satu-satunya.
Namun memang faktanya masih ditemukan orang-orang yang masih menyebut pedoman ini. Saking melekatnya! Semoga bagi kalian yang membaca tulisan ini bisa mulai melepaskan lekatan di ingatan dan menggantikan dengan yang baru. Oke?
Susu yang Ramai Dibicarakan