Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Dulu Berantem, Sekarang Saling Kangen

Diperbarui: 8 April 2021   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | unsplash.com

Ciye~, sapa tuh?

Sudah lama rasanya saya tidak menyempatkan untuk menulis tulisan yang panjang (minimal 500 kata-lah). Untunglah, di malam ini, di saat saya ingin menulis meski belum tahu akan menulis apa, saya diberikan jalan untuk melakukannya. Senangnya~

Jalan itu ditunjukkan oleh Kompasiana. Melalui topik pilihan yang dinaikan hari ini. Soal "Suka Duka Punya Saudara Kandung." Sebagai seorang yang dilahirkan memiliki dua saudara kandung, Kakak dan Adik, topik pilihan tersebut terasa relatable dan akan menarik untuk dibahas setidaknya untuk saya. 

Topik yang seharusnya bisa saya ceritakan dengan baik karena berdasarkan pengalaman. Harusnya.

Rasanya Punya Kakak dan Adik Kandung Itu...

Katanya menjadi anak ke dua itu sering diabaikan, tapi katanya. Faktanya, benar sekali eh tidak juga karena setiap saya sadar bahwa saya anak tengah, saya justru menjadi merasa orang yang beruntung. 

Kenapa? Karena posisi itu membuat saya punya segalanya, kakak dan adik.

Ya, apalagi dengan jarak kami yang seragam. Cuma beda empat tahun di antara ke duanya. Posisi yang membuat saya merasa tidak terlalu jauh dengan kakak dan begitupun dengan adik. Saya yang benar-benar di tengah.

Semakin bertambah usia, jarak itu semakin tidak terlihat. Malahan sekarang rasanya seperti sepantaran.

Suka vs Duka, Banyak Mana?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline