Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Berpuasa di Tengah Pandemi Corona

Diperbarui: 24 April 2020   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | qazwa.id

Apakah semua akan baik-baik saja? Tenang-

Hari Kamis (23/4) malam, pemerintah memutuskan bahwa bulan Ramadan sudah di depan mata. Satu Ramadaan yang jatuh tepat di hari Jumat. Sebagai bulan yang disucikan bagi umat Islam, tentunya kedatangannya selalu dinantikan dengan hati riang. Namun, memang ada beda ceritanya di Bulan Ramadan tahun ini, dimana Ramadan tiba di saat wabah masih melanda. Bukan hanya Indonesia, tetapi seluruh dunia.

Di situasi yang sedang tidak baik-baik saja seperti yang sedang sama-sama kita hadapi, wajar jika kemudian menimbulkan kekhawatiran. Seperti khawatir yang mungkin muncul di kalangan umat muslim yang berpuasa: Apakah puasa aman untuk tetap dilakukan selama pandemi seperti ini?

Tenang. Sebelum membahas secara spesifik mengenai puasa dan wabah korona, janganlah memelihara kekhawatiran tentang apapun secara berlebihan. Karena hal tersebut yang justru mampu membuat biang masalah kesehatanmu.

Puasa dan Kabar Baik yang Menyertainya

Berpuasa adalah menahan diri untuk tidak makan, tidak minum dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa adalah wujud ketakwaan hamba kepadaNya.

Sebagai sebuah ibadah, Tuhan pasti tidak akan menyengsarakan umatNya. Jika itu diperintahkan, pasti bukan untuk menyiksa melainkan memberikan banyak manfaat. Seperti puasa yang sudah banyak pula diteliti untuk ditinjau secara medis.

Nah, seperti sebuah penelitian yang baru-baru ini ditayangkan oleh Journal of Proteomics mengenai  puasa selama 30 hari  yang diketahui berdampak postif pada banyak hal seperti berpengaruh terhadap metabolisme, perbaikan DNA, fungsi kognitif dan kekebalan tubuh pada subjek yang sehat.Penelitian ini dilakukan pada mereka yang berpuasa Ramadan di tahun 2018, yaitu dari tanggal 16 Mei sampai 14 Juni 2018.  Jika ingin membaca lebih rinci silakan di sini 

Puasa di tengah Pandemi Korona

Di tengah pandemi korona yang masih menjadi "misteri" karena masih belum ditemukan obatnya. Hal paling bijak adalah melakukan pencegahan seperti dengan menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker ketika hendak berpergian,  dan segala hal yang diimbau pemerintah.

Bagaimana dengan puasa? Seperti yang sudah disampaikan badan Kesehatan dunia (WHO), belum ada studi tentang puasa dapat berisiko Covid-19. Untuk itu, bagi orang muslim yang sehat bisa berpuasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Ingat yang sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline