Jangan kira menceritakan sebuah kota tidak bisa seindah puisimu untuk si dia yang kamu rindu.
Hari ini saya memang sedang senang-senangnya membuat video Instagram yang berisi kata-kata buatan saya sendiri. Sengaja, saya ingin isi dengan video-video saja ketimbang foto diri. Sudah terlalu banyak orang melakukannya kan? HAHA.
Video yang biasanya saya buat tidak pernah jauh-jauh berisi percintaan duniawi antar manusia,yang rutin saya unggah di tiap hari senin dan jumat. Dari mulai jatuh cinta sampai banyak sakit hatinya. Konten-konten yang temanya selalu laku, katanya.
Namun, di tanggal 10 November rasanya saya ingin membuat yang berbeda. Ya, meski di hari itu bukan jatuh di hari saya harus mengunggah konten baru. Ini semua gara-gara kota dimana sudah lama saya tinggali ternyata sedang merayakan hari spesialnya. Yang membuat otak saya jadi berpikir: "gimana kalo buat ucapan aja pake video? keknya bakal seru~"
Mengunggah konten di luar jadwal dan membuat tema tidak seperti biasanya bukan kali ini saja lakukan. Sewaktu TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Jogja sedang merayakan hari jadinya pun saya memutuskan untuk membuat konten spesial untuk keduanya. Juga waktu ulang tahun Kompasiana waktu itu. Itung-itung mengucapkan ulang tahun dengan cara berbeda. Hiyaa.
...tapi kali ini ceritanya agak beda juga nasibnya. Bikin terngiang-ngiang.
60 Detik Bercerita Sebuah Kota
Selain menjadi hari Pahlawan, 10 November menjadi hari ulang tahun bagi kota yang saya tinggali ini: Temanggung. Masih muda untuk ukuran sebuah kota, baru 185 usianya.
Jika di ulang tahun sebelumnya saya sudah sering membuatkan artikel soal Temanggung sebagai kadonya (misalnya di tahun 2016 lalu, klik di sini). Yang kali ini ingin berbeda saja, melalui video.
Mumpung saya juga sedang senang bikinnya khann. Untuk durasinya pun sengaja saya batasi, 60 detik saja. Sebab konten ini akan saya unggah di Instagram, yang kalau lama-lama rasanya mending di lapak sebelah (youtube, misalnya).