Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Fiksi | Pengungsi Patah Hati

Diperbarui: 1 September 2019   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | twitter @kulturtava

Untuk apa dipertahankan, jika kita tahu bahwa tidak ada lagi kini yang sedang diperjuangkan. Jadi sudah mengaku saja bahwa kita ini cuma sedang asyik membuang waktu dengan membuat rongga luka makin terbuka jembar.

Kita juga sama-sama tahu. Pada akhirnya menuju muara mana yang akan kita temui nanti. Dimana disana hanya ada  kesedihan dan ketidakrelaan-untuk-melepaskan-yang-kemudian-menjadikan-kita-harus-melupakan: perpisahan.

Meski tidak ingin, kita memang harus segera mempermaklumkan bahwa yang sama-sama sedang kita jalani tak lebih dari hanya omong kosong dari dua orang dengan perasaan yang seakan-akan saling melengkapi, yang padahal cuma  menghasilkan kesia-siaan.

...tetapi kenapa kita masih sama-sama di sini? Bukannya tak kunjung saling membelakangi untuk mengungsi ke lain hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline