Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Puisi | Membayar Lunas Rindu

Diperbarui: 1 Juni 2019   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | @kulturtava

Sejauh apapun langkahku menjauhimu, percayalah tiada maksudku untuk menjadi lupa. Apalagi lalu membuat tiada.

Sebab kamu adalah tempat rindu tercipta kali pertama.  Dimana pada kamu jugalah kutarik titik awal jarak yang akhirnya membentang diantara kita.

Jadi memang salahkan aku yang jauh dan membuat jarak, tetapi...

Meski banyak yang menjadi singgah, yakinkanlah pada dirimu sendiri bahwa bukan berarti aku orang yang mudah goyah. Hanya raga yang berpindah, hati tetap tak berubah arah.

Padamu yang kemudian sering kutinggalkan, tunggulah ada seseorang  yang diam-diam tak sabar hendak bertemu  segera. Untuk melunasi rindu, walau setelah selesai urusan harus kembali, pergi untuk  berhutang lagi. Seseorang itu adalah aku.

Apa kabar kampung halaman?
Aku sudah pulang, menjengukmu sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline