Padahal aku sudah berjanji bahwa jangan mudah percaya pada yang menawarkan hati. Namun nyatanya denganmu, aku ingkari.
Ternyata terlalu hati-hati pada hati justru membuatku lebih ceroboh lagi, sakit sendiri. Bukannya mengobati luka yang belum sembuh, malah memperparah menjadi kambuh.
Kamu yang kukira alasan untuk jatuh cinta ternyata dusta. Kamu yang kusangka jawaban untukku percaya ternyata sama saja, menganiaya. Atau aku yang memang salah melangkah sedari mulanya.
Seharusnya aku tidak buru-buru katakan "iya". Sabar mennunggumu selesai bercerita. Bercerita bahwa kamu ternyata datang bukan memberi aba-aba. Lagi-lagi salahku memang terlalu tergesa
Kamu yang datang hanya butuh obat luka dengan melukaiku. Lalu pergi begitu saja setelah kamu sudah merasa tidak apa-apa,
tetapi tidak denganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H