Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Jangan Bertahan pada Sebuah Hubungan hanya karena Kasihan

Diperbarui: 4 Juli 2021   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Bertahan pada Sebuah Hubungan hanya karena Kasihan (Ilustrasi Thinkstock | lifestyle.kompas.com)

"Jadi selama ini kamu beneran cinta atau kasihan aja?"

Lalu seseorang dihadapan saya terdiam. Entah sedang berpikir untuk mengaku atau berkhayal untuk mengarang jawaban sebijak-bijaknya.

"Aelah kelamaan!", batin saya saja

***
Mari mempersempit bahasan. Soal hubungan yang akan diceritakan disini adalah mengenai pertalian dua insan yang belum resmi dihadapan negara ataupun agama. 

Bahasan soal hubungan yang bernama pacaran atau yang masih menuju, pendekatan. Hubungan yang katanya dibangun untuk meyakinkan satu sama lain sebelum melangkah menuju jenjang yang lebih serius lagi, pernikahan.

Baca juga : Strategi Keluarga Hubungan Jarak Jauh dalam Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Bicara soal hubungan pacaran selalu saja menjadi asyik meski ceritanya tidak selalu mulus dan penuh gejolak. Mulai dari cerita indah masa-masa pada awalnya, keributan yang terjadi ditengah-tengah saat ada yang ketahuan tidak setia dan patah hati terhebat ketika tiba-tiba ia memutuskan tanpa kamu tahu alasannya. Ya, namanya juga masa-masa penjajakan, banyak dugaan yang meleset jadi wajar. Jangan banyak berharap.

Namun ceritanya akan jadi rumit dan bebannya terasa lebih lagi ketika sudah menjalin hubungan dalam kurun waktu yang tak sebentar. Menjaga hubungan yang sudah lama dipertahankan rasanya memang akan sayang jika harus diputuskan. Namun apakah sebenarnya hubungan yang lama selalu pantas untuk dipertahankan terus menerus, tidak boleh putus?

Baca juga : Memperkuat Hubungan Keluarga Era Revolusi Industri 4.0

Jangan Bertahan hanya karena Kasihan

Ternyata banyaknya waktu yang kita habiskan dengan seseorang tidak menjamin bahwa cinta akan terus berada pada jalurnya. Seiring berjalan bersama, salah satu dari kalian -atau keduanya hanya tak ingin mengaku- merasa ada yang hilang, ada yang jadi hambar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline