Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Puisi | Aku Ini Cuma yang Datang Sekelebat, Kekasih

Diperbarui: 19 Januari 2019   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | @kulturtava

Bukan maksud hati ingin sengaja menghilang agar dicari. Hanya aku sadar diri. Tak ada yang lebih baik dari memberi jarak, seperti hari ini.

Jangan bilang apa yang kulakukan karena aku tak sayang lagi padamu. Sebaliknya, aku memberimu banyak ruang dan waktu. Sebab aku tahu ada yang masih kamu bawa, beban masa lalu.

Aku tahu. Kamu tidak mudah melakukannya, seperti juga aku ketika harus menghadapi yang serupa. Aku pernah merasakannya, bahkan mungkin dibandingkan denganmu tidak ada apa-apanya.

Percaya. Itu yang aku bisa aku lakukan untuk menjagamu meski dari kejauhan.Berdoa. Itu yang bisa aku andalkan ketika tiba-tiba pasukan rindu menyerang bentengnya sendiri. Namun untuk Ikhlaskan kamu benar-benar pergi. Maaf, jika  aku masih pelajari.

Tapi aku sudah paham betul.

Aku ini cuma seseorang yang datang sekelebat, kekasih.

***

kbbi : sekelebat/se*ke*le*bat/ n 1 selayang pandang; sepintas lalu; sekilas bayangan; 2 ki sangat singkat (tentang waktu);~ mata sekelebat; 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline