Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Koplo, Guyonwaton, dan Cara Bahagia Mengemas Kesedihan

Diperbarui: 23 Oktober 2018   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IG @guyonwatonofficial

"Genre musikmu koplo ya!"

Deg.

Beberapa waktu lalu, seorang teman tiba-tiba berkata demikian. Katanya, saya sekarang bergenre koplo. Iya, yang teriakan khasnya 'o-a-o-e'dengan iringan kendang yang ngajak goyang ituh lho. Baiklah, saya rasa saya juga tidak keberatan kalau disangka seperti itu, karena teman saya pasti punya alasan dan sepertinya saya tahu alasannya apa.

Beberapa waktu ini saya memang sering ketahuan sedang mendengarkan (dan berusaha menyanyikan) lagu beraliran koplo, baik itu saat menunggu di kampus atau saat sedang cari hiburan di karaokean. Mungkin karena itulah mengapa saya jadi disangka penyuka koplo. Bukan sangkaan lagi sih, memang iya ndapapa dibilang begitu juga. Sebab seiring sering saya mendengar lagu-lagu koplo hari ini, saya jadi menemukan sesuatu yang membuat saya candu. Selain musiknya yang asyik, pun lirik lagu-lagunya yang jika diamati  kok mengelitik yha.

Koplo dan Perkenalan dengan Guyon Waton

Saat ini ada banyak penyayi dangdut koplo , contoh yang sudah terkenal dan banyak orang tahu seperti Nella Kharisma dan Via Valen. Namun, bukan berarti hanya wanita yang berhasil menjadi hits. Belakangan saya justru mulai jatuh cinta dengan grup akustik dangdut (kustikdut) --juga sering membawakan lagunya dengan rasa koplo--- yang berisi sekumpulan laki-laki asal Yogyakarta , Guyonwaton. Pernah denger nggak?

Awal saya mengenal grup ini dari laman youtube (yang saat ini bahkan subscribernya hampir menyentuh 500k). Sepertinya tidak sengaja, tiba-tiba muncul begitu saja (mungkin karena saya melihat video-video sejenis). 

Iseng, saya meng-klik dan mencoba menikmatinya. Untunglah, saya tidak jadi rugi mengeluarkan kuota untuk menikmati karya mereka. Suara vokalisnya enak juga ditambah iringan musik yang aduhai.

Dari pengenalan yang tidak mengecewakan, saya pun mulai mencari-cari karya yang lain. Ternyata tidak hanya meng-cover lagu semata, Guyonwaton ini juga sudah berhasil menghasilkan 4 single yang bisa membius siapa saja yang mendengarkan. "Korban Janji", "Ora Masalah", "Karma" dan "Takkan Kembali" adalah lagu-lagu yang berhasil mereka ciptakan dan berhasil membuat mereka makin terkenal. 

Lagu-lagu yang membuat saya juga makin jatuh cinta atau bukan saya saja? Karena beberapa kali saya juga mendengar orang mendendangkannya . Seriously!

 Saya rasa bagi masyarakat jogja khususnya, grup yang terdiri dari Achmad Arifin (gitar), Faisal Bagus Ibrahim (vokal), Hieronimus Ferry Widiyatmoko (melodi), Ndika Rismaya Pelma Arga (ukelele), dan Ahmad Wahyu Susilo Jati (ketipung) bukanlah suatu yang asing lagi deh. Sudah  familiar. Hal yang tidak heran membuat mereka jadi sering diundang untuk tampil dalam berbagai acara bahkan tidak hanya sebatas kota Jogja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline