Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Kenapa Baru Bikin Instagram?

Diperbarui: 31 Agustus 2018   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | https://www.idntimes.com

Akhirnya!

Begitulah sebagian besar respon yang saya terima ketika saya berencana membuat akun media sosial bernama Instagram. Ya, baru rencana membuat saja, ternyata respon yang saya dapat sudah pada gemas gitu #halah.  Hal ini jadi mungkin, sebab memang cuma saya saja yang tidak memiliki akun. Kalau coba dibandingkan, dari 9 orang teman dekat (termasuk saya), satu yang nggak punya Instagram, ya saya sendiri. Haha.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya membuat akun Instagram,lho. Di antara tahun 2012-2014 (saya lupa kapan tepatnya), saya pernah membuat akun Instagram pribadi. Haha. Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa faktor yang kemudian membuat saya memutuskan untuk menonaktifkannya dan memilih tidak menjadi bagiannya. Sepertinya tidak ada setahun, tidak lama setelah saya membuat akun gitu deh.

Apa ya,apa ya? Rahasia dong!

Alasan dibalik memutuskan untuk membuat kembali

Kemunculan saya di Instagram, bukan tanpa sebab. Ada faktor pemicu yang pada akhirnya menuntun saya untuk membuatnya lagi. Ada cerita panjang nan penuh konflik dibalik mengapa saya membuat akun Instagram. HAHA. Penting tidaknya cerita ini, saya menganggapnya penting karena klarifikasi ini dibuat untuk membantu pemahaman mengapa saya kembali. #halahsokpenting 

Kronologinya begini..

Hari itu kamis, tanggal 16 Agustus, saya bersama dua orang teman (kebetulan keduanya beda jurusan) mendapat job untuk mengisi sebuah acara jurusan saya di kampus. Seperti biasa, setelah kami selesai merias wajah dan mengganti kostum, kami akan mulai sibuk dengan hal yang penting lainnya, untuk mengambil pose alias berfoto. Ya, waktu-waktu sebelum tampil adalah waktu yang tepat untuk ber-selfie ria. Karena waktu tersebut make up kami masih on point, pun kostum dan aksesoris yang masih berada diposisinya.

Dari waktu menunggu jemputan sampai berada di mobil, kami masih terus mencuri-curi kesempatan untuk mencari sudut terbaik. Berfoto-foto tanpa perlu melihat hasil jepretan yang kami ambil, perasaan hasil foto nge-blur pun kami tetap simpan. Saat mobil kami melewati pita penggaduh, yang membuat mobil menjadi bergetar, tidak juga membuat kami kapok untuk tidak berfoto. Jepret sana, jepret sini dah!

Tidak hanya berfoto, diantara kami rupanya sudah ada yang mulai meng-update statusnya di instagram. Bukan saya,jelas. Kan waktu itu posisi saya belum punya Instagram! HAHA.

Sebelum memperbarui statusnya, teman saya ini mulai menanyakan akun Instagram teman saya dan saya sendiri. Untuk keperluan mention, katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline