Sleeping beauty atau putri tidur, tentu bukanlah sebuah kisah yang baru kalian tahu. Tetapi tahukah kamu jika sleeping beauty ini juga berwujud diet?
Saya kurang tahu, apakah di Indonesia tren diet ini sudah banyak dilakukan -terutama pada perempuan- atau belum. Semoga saja tidak dan jangan sampai terjadi. Sebab tulisan ini mengajakmu untuk berpikir jernih mengenai dampak kesehatan yang akan kamu dapatkan jika kamu melakukannya.
Bukan Cuma Dongeng
Sleeping beauty diet, diet ini pertama kali saya temukan dari media online luar negeri sebab sepengetahuan saya diet ini memang cukup ngetrend terjadi di luar sana.
Sudah lama saya membacanya dan sempat mencari informasi dari beberapa referensi. Hingga puncaknya, beberapa waktu lalu secara tidak sengaja saya melihat di channel youtube thedoctors yang ternyata sedang membahas soal diet yang bisa dikatakan ekstrem ini.
Ya, ternyata sleeping beauty bukan sekadar cuma dongeng pengantar tidur semata.
Salah satu cara mengontrol berat badanmu adalah dengan tidur yang cukup. Namun, bagaimanakah jika lebih dari cukup apakah akan berdampak baik pada kesehatanmu?
Seperti namanya, sleeping beauty atau diet putri tidur adalah diet yang dilakukan dengan cara memperbanyak waktu tidur. Normalnya manusia dewasa menghabiskan 7 sampai 8 jam untuk tidur, tetapi bagi penganut diet ini bisa menghabiskan 12 sampai 20 jam dan tidak makan. Wow!
Kok bisa? Sebab tak jarang mereka melakukannya dengan bantuan pil penenang atau pil tidur agar tidur mereka tidak terganggu. Ngeri? Memang.
Istilah lain menyebut sleeping beauty diet ini dengan nama nacrorexia dan memang cukup dikenal pada mereka yang berada di komunitas pro-anorexia(terobsesi kurus dan takut gemuk berlebihan).
Tidak Secantik Kisahnya, Ini Bahaya yang Bisa Mengintaimu...