Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Berat Badan Naik Selama Liburan Bukan Cuma Masalah Orang Indonesia

Diperbarui: 29 Desember 2016   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi I http://www.thomascooperlaw.com/

Libur telah tiba ,libur telah tiba. Hore.. Hore.. Hore!

Siapa yang menolak ketika menerima liburan? Hampir tidak ada dan menyia-nyiakannya begitu saja bukan? Karena saat liburan, saatnya kamu menyegarkan pikiran dari stress tugas atau pekerjaan. Apalagi liburan yang datang bersamaan dengan anggota keluarga lainnya, makin membuat liburan ini sebagai waktu yang tepat juga untuk mengisinya dengan menghabiskan waktu dengan orang tercinta, menebus waktu bersama yang terlewati.

Nampaknya semua akan berjalan bahagia, ya. Tapi apa iya, yakin?

Memang Ini Liburan, Tetapi Tetap Ingat Badan Juga Penting

Waktu liburan memang menyenangkan. Tetapi rasa senang itu jugalah yang membuatmu menjadi melupakan sesuatu atau memang disengajakan lupa? Soal berat badanmu. Ngaku aja deh, karena liburan memang sudah sering dihubungkan dengan peningkatan berat badan kok, makannya pernyataan sejenis ini yang biasa muncul usai liburan, “Kok kamu gendutan sih”. Toh, aslinya memang begitukan?

Seperti kamu tahu, peningkatan berat badan terjadi karena energi yang masuk lebih besar daripada yang dikeluarkan. Hukum itulah yang banyak berlaku ketika liburan tiba. Yang terjadi asupan makanmu  tidak terkontrol , apalagi makan bersama orang terdekat itu membuat apa-apa menjadi lebih enak.  Pola makan yang jadi tidak terkendali karena merasa sedang “liburan”, ditambah dengan olahraga yang ikutan “libur” dulu karena waktunya bersenang-senang? Ya, kalau begini jangan heran timbangan berat badanmu makin naik saja.

Terungkap, Masalah Ini Ternyata Bukan Hanya Milik Orang Indonesia

Soal peningkatan berat badan saat liburan ternyata bukan masalah yang dialami oleh orang Indonesia saja. Sebuah studi yang  dipublikasikan bulan September lalu pada New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa tiga negara yang terlibat  yaitu Jepang, Jeman dan Amerika Serikat ternyata diketahui juga mengalami hal yang serupa.

Dengan partisipan sebanyak 3000 orang dan penelitian yang dilakukan lebih dari setahun (dimulai pada Agustus 2012), dapat diambil simpulan bahwa orang-orang yang berada di tiga negara tersebut rata-rata mengalami peningkatan ketika natal , lebih detil lagi yaitu 10 hari setelah natal dibanding 10 hari sebelumnya.

Dari Banyaknya Liburan, Peningkatan Berat Badan Terbesar Terjadi Selama Natal sampai Tahun Baru.

Selama musim libur Natal dan tahun baru adalah waktu dimana berat badan meningkat paling banyak. Menurut penelitian diperoleh rata-rata peningkatan berat badan yang berbeda dari 3 negara tersebut, yaitu di Jerman rata-rata meingkat 0,8 kilogram , Amerika rata-rata 0,6 kilogram dan Jepang rata-rata 0,5 kilogram. Sebenarnya, peningkatan berat badan  juga terjadi sekitar libur nasional di negera tersebut, seperti Jepang saat ‘Golden Week’ sekitar diawal Mei, Jerman saat paskah dan Amerika saat “Thanksgiving”. Bisa dilihat dari grafik dibawah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline