Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Siapa Takut Menjadikan Non-Tunai Bagian dari Gaya Hidup? Diuntungkan Kok Menolak!

Diperbarui: 7 Desember 2016   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi I www.records.asia"][/caption]Sebuah kesempatan menarik saya dapatkan di awal bulan ini. Tepat tanggal 1 Desember kemarin, saya bersama rekan kompasianer regional semarang turut menghadiri acara "BI goes to Campus bersama Net TV" yang diadakan di Gedung Serbaguna AKPOL Semarang. Menariknya seperti apa sih?

Meski menjadi kota yang paling akhir disinggahi, tidak sedikitpun mengurangi antusias peserta yang datang di acara ini. Karena bukan hanya bisa mendapat informasi dari orang-orang yang ahli dibidangnya saja, juga bisa bertemu dengan bintang tamu yang menghibur dan merupakan sosok idola anak muda kekinian, yaitu Pandji Pragiwaksono (standup comedian) dan Rizky Febian (penyanyi).

[caption caption="Twitter.com"]

[/caption]Dalam acara "BI Goes to Campus" dengan mengusung tema I am Less Cash Society ini dihadiri pula oleh beberapa tokoh nasional diantaranya Wakil Ketua DPR (Taufik Kurniawan), Sekda Provinsi Jateng (Sri Puryono),Kepala Kantor Perwakilan BI Regional Jateng (Iskandar Simorangkir) , dan Director of Payment Systems Policy Bank Indonesia (Farida Perangin Angin)

Pun turut hadir sebagai pembicara lainnya adalah dari Zalora (Priyanto Lim), dari Kompasiana (Mas Isjet) yang menjelaskan bagaimana menulis kreatif di blog, dari Net TV (Dewi Laila) yang mengajarkan bagaimana membuat video yang baik dan tentunya juga Mbak Rahma Hayuningdyah yang merupakan moderator acara.

Singkatnya, acara ini diadakan untuk mengenalkan Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT pada masyarakat, yang lebih khususnya lagi menjadikan kalangan mahasiswa sebagai sasaran utamanya karena dianggap sebagai agen perubahan yang bisa menjadi contoh.

Maka tidaklah heran, acara yang dimulai sejak pukul sepuluh pagi tersebut memang cukup diminati dan didominasi oleh para peserta mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Semarang seperti Undip, Unnes, Unissula, Udinus dan masih banyak lagi.

Banyak hal menarik yang disampaikan oleh pembicara, seperti adanya himbauan dari presiden mengenai bantuan sosial yang mekanismenya diubah menjadi dalam bentuk kartu atau nontunai, dengan harapan kedepannya agar masyarakat menjadi lebih dimudahkan karena tidak perlu jauh-jauh mendatangi bank, tidak juga harus antre menunggu karena setiap uang yang masuk akan langsung masuk ke dalam rekening, yang apabila dibutuhkan bisa diambil kapan saja.

Gerakan NonTunai ini kedepannya juga diharap bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat, bahkan sampai ke pasar tradisional sekalipun.

Lalu Sekarang , Siapkah Kamu Menjadikan Non-Tunai Sebagai Bagian Gaya Hidup?

Saya pribadi, mulai mengenal transksi non tunai di akhir tahun 2012, dimana ketika itu saya resmi menyandang predikat baru menjadi Mahasiswa, yang mengharuskan saya menjadi jauh dengan orangtua. Apakah jenis non tunai yang saya pilih ? Apalagi kalau bukan yang card based , bernama ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Memang, pada waktu itu saya tidak membawa kartu atas nama saya pribadi, melainkan milik Ayah. Namun, seiring berjalannya waktu dan karena saya butuh rekening atas nama sendiri. Seingat saya di awal 2014, saya putuskan membuat ATM sendiri.  Sewaktu itu membuat di temani Ibu. Hehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline